Selamat Datang di Kampung Debu, Protes Warga Poros Wapunto-Waara

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha--Warga yang bermukim di sepanjang jalan poros Wapunto-Waara memprotes proyek pengerjaan peningkatan jalan (pengaspalan). Pasalnya, material lapisan jalan dari bebatuan kapur menebarkan debu. Wargapun membuat spanduk berisikan kalimat sindirian yakni "Selamat Datang di Kampung Debu". Menyikapi aksi protes warga tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Muna, Aswan Kuasa mengatakan aksi protes tersebut merupakan hal yang biasa dan tidak bisa dihindarkan. Sebab persoalan debu merupakan dampak yang tidak bisa dihindari. Apalagi status jalan poros Wapunto-Waara masih dalam proses pengerjaan dan baru berjalan satu Minggu. Lapisan material timbunannya pun baru memasuki tahap lapisan B. "Penyiraman dilakukan tiga kali sehari yaitu mulai pagi, siang dan sore. Kita tidak bisa menyiram terlalu banyak, lantaran abu batunya bisa menjadi lumpur. Dampaknya apabila di berikan lapisan A, dia tidak akan melengket," katanya. Kata Aswan, sumber anggaran proyek jalan poros Wapunto-Waara dari Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2019 sebesar Rp 5 miliar. "Panjangnya sekitar dua kilo meter lebih. Kontrak berakhir Desember. Tapi mudah-mudahan kontraktor dapat dia selesaikan dengan cepat," pungkasnya. (m1/c/hen)
  • Bagikan