KOLAKAPOS, Raha--Tensi politik di Muna yang makin memanas akibat kisruh baliho Mai Te Wuna, Amaimo Paada Ini, cukup membuat Polres Muna kerepotan. Untung saja institusi pimpinan AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga itu, mendapat bantuan satu Satuan Setingkat Pleton (SST) dari Polres Bau-bau. Satu SST itu akan di BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Muna untuk membantu operasi pengamanan.
AKBP Agung mengatakan, BKO Dalmas Polres Bau-Bau itu sudah berlangsung dua hari. "Sudah dua hari ini untuk menjaga kondutifitas. Kita tunggu sampai situasinya teduh," katanya.
Selain mendapatkan BKO dari Polres Bau-Bau, perwira menengah Polri berpangkat dua bunga melati di pundak ini mengungkapkan, Polres Muna juga akan mendapatkan bantuan operasi pengamanan dari Brimob Polda Sultra dan Dalmas Polda Sultra. "Sekarang sudah disiapkan satu SST Brimob dari Polda Sultra dan Dalmas Polda Sultra untuk di BKOkan disini (Pulau Muna) kalau situasinya semakin meningkat. Tapi kalau saya lihat ini dari hasil pertemuan, kedua pendukung (pendukung Pemkab Muna dan pendukung LM Rajiun Tumada) semuanya bisa menahan diri," jelasnya.
Terkait provokasi yang ditimbulkan oleh baliho milik LM Rajiun Tumada yang dipasang di wilayah pemerintahan kabupaten Muna, Ramos memastikan polisi akan menjadi mediator. Ia akan mempertemukan bupati Muna Barat LM Rajiun Tumada dan bupati Muna LM Rusman Emba, di Polda Sultra untuk mencari solusi. "Kita akan mengadakan pertemuan pada Senin 2 September di Polda. Kemudian sampai pada pertemuan tersebut, diharapkan semua pihak bisa menahan diri," pintanya.
Senada, Wakapolres Muna, Kompol Yusuf Mars mengemukakan saat ini BKO Dalmas Polres Bau-Bau sebanyak 30 orang pasukan terus melakukan patroli bersama anggota Dalmas Polres Muna. "Patroli ini untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak di inginkan berkaitan dengan isu akan ada penertiban baliho. Jadi kita patroli di dalam kota," pungkasnya. (m1)