Pemda Muna Akan Awasi Tengkulak Jambu Mete

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Raha -- Jambu mete merupakan salah satu tanaman unggulan perkebunan masyarakat di Kabupaten Muna. Saat ini petani tengah menghadapi masa panen, namun permainan harga tengkulak menjadi salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat tani setempat saat musim panen.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Muna berupaya untuk menyelematkan petani mete dengan rutin melakukan pemantauan terhadap harga jual komoditas mete di pasaran. "Petani akan kita lindungi untuk persoalan harga di tingkat pasaran," ucap Sekertaris Daerah (Sekda) Muna Ali Basa pada Kolaka Pos usai menggelar rapat bersama tim pengendali inflasi daerah di ruang rapat Sekda Muna, Jumat (4/10).

Katanya, Pemda akan turun melakukan pemantauan harga jual mete pada awal Desember mendatang. "Ini masih buah awal, belum berskala besar. Dua bulan kedepan pemerintah akan mensurvei harga guna meminimalisir permainan-permainan tengkulak," ucapnya

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura Muna, Anwar Agigi mengatakan, harga mete gelondongan di pasaran bermain. Saat ini harga mete gelondongan sudah mencapai Rp10 ribu perkilogram dan harga tersebut akan terus merangkak naik. "Tapi uniknya harga kacang mete olahan, harganya stabil yakni diatas Rp100 ribu perkilogram," katanya.

Anwar mengatakan, sejauh ini pemerintah masih kesulitan untuk menentukan harga dasar hasil perkebunan seperti jambu mete gelondongan. Karena hasil perkebunan itu selalu mengikuti mekanisme pasar. "Jadi kalau mekanisme pasarnya lagi bagus, itu (harga jambu mete gelondongan red) pasti bagus. Tapi ini bisa jadi lemah karena bisa saja menjadi bisnis kartel. Bisnis mafia. Sebenarnya harganya mahal, tapi mereka kongsi-kongsi tidak membeli dengan harga mahal. Mereka cari untung banyak," cetusnya.

Makanya Kepala Dinas Pertanian ini berinisiatif agar petani mete diarahkan untuk menjual mete mereka tidak lagi dalam bentuk gelondongan, tapi dalam bentuk olahan berupa kacang mete. "Inilah yang akan kita urai sehingga stok mete kita ini bisa diolah lebih lanjut berkualitas ekspor, sehingga harganya tetap tinggi," pungkasnya. (m1/b)

  • Bagikan