Layani Penelpon Tak Dikenal, Uang Ratusan Ribu di Rekening Raib

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha--PelajaranĀ  buat nasabah bank supaya berhati-hati dan tidak melayani panggilan telephone dari nomor yang tidak dikenal. Apalagi si penelpon gelap tersebut mengatas namakan diri dari asuransi yang bekerja sama dengan salah satu perbankkan. Ahmad Evendi warga jalan Made Sabara, Raha kabupaten Muna terpaksa harus merelakan uang dalam tabungannya sebesar Rp291 ribu ditarik secara otomotis oleh PT Asuransi CignaTelepro Sehat Optima. Pasalnya, penarikan tersebut diketahuinya setelah nasabah Bank BRI ini mendapatkan paket berupa buku polis asuransi dari PT Asuransi Cikna pada Jumat, (1/11) sekira pukul 14.20 Wita. Ahmad mengakui, pada bulan Oktober lalu ia menerima telephone dari nomor yang tidak dikenal dan mengatas namakan dari pihak asuransi yang bekerja sama dengan Bank BRI. "Saya iseng, rencana mau kerjain dengan melayani obrolannya. Tapi saya kaget karena dia tahu nomor rekening saya serta alamat yang tercantum dalam buku tabungan ku. Dia juga minta NIK KTP, tapi saya kasihkan nomor yang salah. Tapi asuransi ini tetap berhasil mencuri uang saya secara otomatis lewat rekening saya," ucapnya. Tidak ingin uang dalam rekeningnya habis, Ahmad langsung memblokir nomor rekeningnya hari itu juga dengan mendatangi kantor bank BRI cabang Raha. "Saya mengadu ke bank BRI cabang Raha, kata custumer servicenya asuransi Cigna ini tidak ada sangkut pautnya dengan BRI," katanya Sementara itu, custumer service bank BRI cabang Raha, Ashary Maani menghimbau supaya nasabah bank BRI tidak mudah percaya apabila mendapatkan telephone yang mengatas namakan asuransi hingga menang undian. Apalagi hingga mencatut nama perbankkan. "Banyak kasus-kasusĀ  yang terjadi begini. Beberapa hari yang lalu oknum polisi juga mengadukan hal yang sama. Dia juga memblokir rekeningnya, karena rekening gaji," ucapnya. Kata dia, PT Asuransi Cigna merupakan asuransi resmi. Tetapi bank BRI tidak bekerjasama dengan perusahaan asuransi tersebut. "Tidak ada hubungannya dengan BRI. Saat bapak (Ahmad) terima telpon, percakapan bapak mereka rekam. Jadi memang sudah banyak kasus seperti ini. Kita juga masih telusuri," pungkasnya. (m1/c/hen)
  • Bagikan