Rusun Mangolo Siap Huni

  • Bagikan
Bupati Kolaka H Ahmad Safei saat meresmikan Rusun Mangolo. Foto : Neno/Kolaka Pos

KOLAKAPOS, Kolaka -- Rumah susun (Rusun) Mangolo resmi diserahakan kepada warga. Hal ini ditandai dengan penyerahan kunci kepada warga oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka. sekaligus dilakukan serah terima pengelolaan rusun Mangolo, kecamatan Latambaga kepada Pemkab Kolaka.

Seremoni tersebut dihadiri Bupati Kolaka H Ahmad Safei, Wabup Kolaka H Muh Jayadin, Kepala Satker Pengembangan Perumahan Provinsi Sultra, Eka Rahendra, Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa, dan wakil ketua DPRD Kolaka, pada Senin (23/12) lalu.

Rusun yang dibangun dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp18 miliar ini, terdiri dari 58 unit yang dilengkapi dengan meubel serta tersedia fasilitas minimarket dan musala.

Bupati Kolaka H Ahmad Safei, dalam sambutannya mengatakan, guna menangani permasalahan perumahan di wilayah otoritasnya, pemerintah daerah membenahinya sedikit demi sedikit. Kata dia, meskipun permasalahan perumahan ini tidak sepenuhnya bisa tuntas, tapi pemerintah akan terus berupaya. "Ini dinamika, sekarang kita bangun begini jumlahnya, besok bertambah lagi penduduknya. Saya kira tidak ada satupun daerah, yang bisa selesai persoalan perumahannya," katanya.

Ditempat yang sama, Kepala Satker Pengembangan Perumahan Provinsi Sultra, Eka Rahendra mengharapkan kepada warga agar bisa menggunakan bangunan ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga, waktu pakai bangunan tersebut bisa dalam jangka yang lama. "Tolong dijaga keamanan dan kebersihan, buang sampah pada tempatnya, sehingga waktu pakainya bisa lama," pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Kolaka, H Abbas menambahkan bila pembangunan rusun yang baru saja diserahkan pengelolaannya ini dimulai sejak tahun 2018 lalu.

Kata dia, pembangunan rusun ini selain diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang berprofesi sebagai nelayan, juga dikarenakan masih adanya nelayan yang rumahnya berada tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. "Jadi baru serah terima pengelolaan, belum penyerahan aset. Karena aset ini lebih dari Rp10 miliar, maka wewenangnya di pusat," ujarnya.

Lokasi rusun yang berada persis di pinggir laut, lebih strategis dan memudahkan warga nelayan. Dikarenakan, rusun ini berada di dekat pusat pelelangan ikan. Selain itu, lokasi rusun ini juga sudah memenuhi kelayakan dari kementerian seperti lokasinya yang siap bangun, memiliki sertifikat, serta sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. "Kita harapkan dengan hadirnya Rusun bagi para nelayan ini, bisa meningkatkan perekonomian warga kedepannya," tutupnya. (k9).

  • Bagikan