Lagi, Bawaslu Rakor Pencegahan dan Penindakan Pelanggaran Pemilu
KOLAKAPOS, Kolaka--Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kolaka kembali menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait peran serta stakeholder dalam pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu. Rakor kali ini dilaksanakan di Kampus IAI Al-Mawaddah Warrahmah Kolaka, Minggu (1/3), dengan menghadirkan narasumber Dekan Fakultas Hukum USN Yahyanto, Kasat Reskrim Polres Kolaka, AKP Gede Pranata, dan Wakil Rektor I IAI Al-Mawaddah Warrahmah. Sementara peserta rakor terdiri dari perwakilan mahasiswa, organisasi kepemudaan, serta sejumlah insan pers.
Ketua Bawaslu Kolaka Juhardin dalam sambutannya mengatakan kegiatan rakor digelar untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu. "Melalui kegiatan ini ada dua hal penting yang ingin disampaikan, pertama kami datang di kampus ini untuk menunjukkan bahwa lembaga Bawaslu itu ada, sehingga sejak awal kami sudah hadir memberikan pemahaman kepada mahasiswa. Kemudian tugas Bawaslu sebagai pengawas pemilu adalah mengembangkan pengawasan partispatif dengan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk di dalamnya mahasiswa, organisasi kepemudaan dan juga insan pers," paparnya.
Proses pemilu, kata Juhardin, baik itu Pilkada, Pilpres, maupun Pilcaleg idealnya menghasilkan pemimpin yang terbaik. Karenanya, untuk menentukan peminpin yang baik maka para pemilih juga harus cerdas.
"Untuk kepentingan inilah maka Bawaslu terus menerus melakukan sosialisasi hari ini bertajuk koordinasi tapi kita ingin mensosialiskan bahwa meskipun pemilu kita sudah laksanakan masih ada pemilu kedepan, desain pemilu pasca keputusan MK itu keserentakan ada enam opsi kemungkinan besarnya pemilu serentaknya di tahun 2024 dalam pemilihan presiden, maka boleh jadi Pilkada dimajukan pada tahun 2022 atau 2023 ini baru desain pemerintah. Oleh sebab itu untuk menyambut itu saya kira penting untuk kita sampaikan kepada masyarakat khsusnya bagi para mahasiswa sebagai agen pembaharu untuk menyampaikan kepada masyarakat agar mari kita menjadi pemilih cerdas hindari mani politik, orang yang tertangkap mani politik ada pidananya bisa dihukum orang. Inilah pentingnya kami hadir dikampus ini untuk menyampaikan bahwa tanggung jawab pemilu itu tanggung jawab kita bersama," jelasnya.
Sehingga kata Juhardin, sesudah melakukan sosialisasi tugas Bawaslu selanjutnya merangkul semua elemen masyarakat termasuk kampus, insan pers, ormas, dan OKP. "Tujuannya untuk bahu-membahu membangun komitmen ini. Karena tidak bisa jalan sendiri pengawasan pemilu tidak bisa pemilu diserahkan saja kepada KPU dan Bawaslu semua kita harus berpartisipasi melalui kompetisi kita masing-masing. Inilah menjadi penting kita berkolaborasi seperti forum bersama hari ini," tambahnya.
"Kami ada forum pengawasan partispatif ada kegiatan-kegiatan yang melibatkan mahasiswa secara intens. Karena sejak awal kita ingin sampaikan pengawasan pemilu seperti apakegiatan mencetak kader-kader kampus, agar ikut berpartisipasi dalam menyukseskan pemilu yang bermartabat," tutupnya. (k9/c)