Pemkab Genjot Infrastruktur Wilayah “Tanah Merah”

  • Bagikan
Arifin Jamal B.D

KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Dibawah kepemimpinan Bupati Kolaka Ahmad Safei dan Wakil Bupati Muhammad Jayadin, Pemkab Kolaka terus menggenjot peningkatan infrastruktur jalan. Salah satu pengerjaan jalan yang digenjot tahun ini berada di Kecamatan Pomalaa. Selain memperlebar Jalan Cakalang, Pemkab juga akan mengerjakan jalan poros Pomalaa, tepatnya mulai di depan kantor Camat Pomalaa hingga jembatan layang Kompleks PT Antam.

Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kolaka, Arifin Jamal B.D mengungkapkan, jalan poros Pomalaa akan diperlebar menjadi 21 meter dengan panjang 1.650 meter. "Jadi jalan ini dibuat dua jalur, lebar badan jalan 14 meter, median jalan dua meter, kemudian ditambah trotoar masing-masing 1,5 meter dan drainase kiri kanan dua meter, jadi totalnya 21 meter," rinci Arifin Jamal saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (12/8).

Pengerjaan jalan di wilayah "tanah merah" itu bertujuan untuk mempercepat akses transportasi di jalan tersebut. Sebab, di jalan tersebut sering terjadi kemacetan akibat sempitnya badan jalan. "Pomalaa ini adalah kota Kedua setelah Kolaka makanya jalur ini kami perlebar menjadi dua jalur," ujarnya.

Ditargetkan jalan nasional ini rampung dikerja selama dua tahun. Untuk pekerjaan tahap pertama rencananya dimulai akhir bulan ini seiring dengan selesainya masa lelang pemenang tender. "Saya prediksikan akhir bulan ini sudah jalan pekerjaan, karena masa sanggah lelang juga selesai minggu ini. Jadi kalau tidak ada yang menyanggah dan tidak ada yang keberatan maka pemenang tender ditetapkan lah oleh ULP, selesai itu kami segera membuat kontrak dan selanjutnya pekerjaan dimulai," terangnya.

Ia menyebut, untuk perampungan pekerjaan tersebut dibutuhkan anggaran sebesar Rp15 miliar. Anggaran ini sudah dianggarkan melalui ABPD 2020 sebesar lebih tujuh miliar rupiah dan sisanya dianggarkan kemudian dalam ABPD Kolaka 2021. "Masih butuh lebih Rp7 miliar lagi untuk di APBD 2021 nanti. Jadi perencanaannya sudah selesai, kurang lebih Rp15 miliar baru rampung ini jalan. Itu belum termasuk yang ganti rugi lahan warga," pungkas mantan Kabag Pemerintahan Setda Kolaka ini. (kal)

  • Bagikan