Jangan Lupakan Sejarah di Kolaka !

  • Bagikan
Rumah Jabatan Bupati Kolaka pertama (sekarang : Kompleks ASDP Kolaka), Tugu kemerdekaan (inset). foto: net

KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Bagi sebagian orang sejarah dianggap sesuatu yang tidak berguna. Sejarah adalah masa lalu yang harus ditinggalkan karena tidak memberikan manfaat apapun bagi kehidupannya. Alhasil, berbekal pembangunan dan kemajuan, banyak peninggalan sejarah dibiarkan atau bahkan dihancurkan untuk kepentingan pembangunan. Hilangnya artefak itu berarti hilang pula jejak sejarah atau memori yang tersimpan di dalamnya. Namun, di sisi lain masih banyak juga yang percaya bahwa sejarah memberi manfaat bagi kehidupan. Dengan menengok atau belajar dari masa lalu, orang berusaha tidak membuat kesalahan yang sama di masa-masa mendatang.

Adalah Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PEPABRI), Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI–Polri (FKPPI) dan Pemuda Panca Marga (PPM) Kolaka, merasa pentingnya sejarah.

Olehnya itu, berdasarkan hasil pertemuan ketua PEPABRI Halim Malhap, ketua PPM Andi Adha, wakil ketua FKPPI Kolaka Syamsul Rijal, Ismail Bella, Ruhaedin. J dan sekretaris FKPPI Kolaka Eddy Farman, yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, menggagas proses pengembalian Rumah Jabatan dan kantor bupati Kolaka pertama 1959, serta kompleks perkantoran Kontrolleur Pemerintahan Militer, Sipil Hindia Belanda 1905, yang sekarang menjadi kompleks perkantoran dan perumahan PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kolaka.

Ketua PEPABRI Halim Malhap, menceritakan sekelumit perjuangan para pejuang di Kolaka dalam ikut merebut kemerdekaan Republik Indonesia kala itu.

Bahkan, bukti perjuangan sekarang masih dapat dilihat, antara lain tugu perjuangan yang berada di sekitar area pelabuhan Kolaka.

"Banyak fakta sejarah yang terjadi, salah satunya kejadian pada tanggal 19 November tapi banyak masyarakat khususnya para generasi muda yang belum tahu seperti apa peristiwa itu. Tapi kalau ada prasasti yang bercerita maka rakyat akan tahu, bahkan generasi muda kita sampai kapanpun dia akan tahu apa yang terjadi di Pomala, Pelabuhan Fery, dan masih banyak lagi maka harus kita buatkan prasasti agar regenerasi muda kita tahu perjuangan para masyarakat Kolaka dalam melawan penjajah," ujarnya dengan penuh semangat.

Dirinya juga sangat menyayangkan, karena banyak bukti dan fakta sejarah yang belum terungkap. Untuk itu, Halim Malhap akan menyarankan kepada bupati Kolaka untuk mengevaluasi terhadap perkembangan upaya Pemda Kolaka dalam proses pengembalian kompleks Rujab dan Kantor Bupati Kolaka Pertama. Kemudian menyarankan juga untuk membentuk tim dalam percepatan pengembalian kompleks Rujab dan Kantor Bupati Kolaka Pertama.

"Kami juga mengharapkan bupati Kolaka menugaskan kepada Dinas terkait, untuk membentuk tim penelusuran peristiwa sejarah perjuangan rakyat Kolaka 1945. Selain itu, kami juga mengharapkan kepada Bupati Kolaka sebagai pencetus pertemuan Bupati Kolaka Raya meliputi Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur, terkait dengan pelestarian nilai-nilai perjuangan 1945," jelasnya.

Menurutnya, jika tidak dirintis dari sekarang maka generasi tidak akan tahu terkait sejarah daerahnya apa yang sebenarnya terjadi di Kolaka kala itu.

"Kami berpikir bahwa pendirian museum di lokasi bersejarah di Kolaka sudah sangat tepat, karena untuk memberikan pengetahuan sejarah kepada warga Kolaka agar tetap tertanam jiwa patriotisme dan menghargai jasa-jasa para pejuang," tutupnya. (k9/b)

  • Bagikan