KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka -- Kesadaran masyarakat area Pelabuhan Kolaka dalam penerapan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19 dinilai tidak maksimal. Hal tersebut diungkapkan kepala kantor kesehatan wilayah kerja (Wilker) Kolaka, dr. Dwiantari Josiana Suliantrika, disela kegiatan screening HIV/AIDS, TBC dan Covid-19, dalam area Pelabuhan Fery Kolaka, Kamis (5/11).
"Saya lihat penerapan protokol kesehatan di area Pelabuhan Fery Kolaka tidak maksimal. Jika skala 1 sampai 5, maka penerapan prokotol kesehatan di Pelabuhan Fery Kolaka cuma dapat angka 2," ujar Dwiantari Josiana Suliantrika.
Dia menambahkan, partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan masa pandemi ini, sangat diharapkan untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di kabupaten Kolaka.
"Kalau masyarakat tidak dispilin dalam menerapkan protokol kesehatan, bisa jadi kasus Covid-19 di Kolaka akan meningkat," ungkapnya.
Screening HIV/AIDS, TBC dan Covid-19 dalam area pelabuhan Kolaka yang dilaksanakan kantor kesehatan Wilker Kolaka terhadap 48 orang, yang teridir dari pegawai, para ABK, buruh TKBM dan masyarakat sekitar Pelabuhan Fery Kolaka. Adapun Data screening HIV/AIDS dikirim ke Kendari untuk diteliti lebih lanjut untuk mengetahui hasilnya.
Sementara rapid test dilakukan terhadap 8 dari 48 orang, sebagai sampel dan ditemukan 2 orang reaktif setelah menjalani rapid test.
"Data 2 orang yang reaktif akan kami kirim ke Dinas Kesehatan Kolaka untuk ditindak lanjuti," katanya.
Menurutnya, kegiatan screening ini merupakan kegiatan rutin kantor kesehatan Pelabuhan Wilker Kolaka, namun karena tahun ini bertepatan dengan masa pandemi maka dilakukan juga rapid test.
Pada kesempatan ini, Ia sangat mengharapkan kesadaran masyarakat area Pelabuhan Fery Kolaka, untuk senantiasa meningkatkan kesadaran akan pentingnya penerapan protokol kesehatan, untuk menekan bertambahnya kasus positif Covid-19.
"Merupakan tanggung jawab kita bersama dalam menekan bertambahnya kasus positif Covid-19, khususnya di wilayah Kolaka," tutupnya. (ist)