USN dan Polres Kolaka Gelar Seminar Kepemudaan
KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka bekerjasama dengan Kepolisian Resor (Polres) Kolaka mengadakan Seminar Kepemudaan, Selasa (8/11). Kapolres Kolaka, AKBP Resza Ramadianshah, mengatakan kegiatan Police Goes to Campus bertujuan untuk membahas HOAX dan isu SARA dalam bermedia sosial serta implikasi hukum terhadap pelaku.
"Peran pemuda dalam memberantas HOAX dan isu SARA dalam bermedia sosial serta implikasi hukum terhadap pelaku merupakan tema yang sangat menarik. Kita sudah mendekati tahun politik, tentunya sebagai akademisi, yang merupakan kaum kritis perlu untuk mengetahui agar dapat menganalisa permasalahan yang terkini. Terutama dalam memberantas hoax dan isu sara,," ujarnya.
Sementara itu, Rektor USN Kolaka Nur Ihsan, HL mengatakan, bahwa salah satu isu yang hangat dalam pembahasan itu di bawakan langsung oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) yaitu mengenai demokrasi yang murah dan penyebaran hoax.
"Kenapa mahasiswa yang di sasar? karena sebagai bagian dari pemuda itu. Yanf akan mengisi beberapa tahun ke depan pemuda atau generasi pemuda hari ini yang akan mengisi nanti pada tahun emas itu. Diharapkan nanti pemuda yang ada ini, akan menjadi pemuda yang sangat produktif pada saatnya," tukas Rektor USN itu.
Ia mengungkapkan, selain itu ada juga isu global yang terjadi. Isu global pertama semuanya ada tiga yang semuanya serba krisis. "Yang pertama krisis energi, yang ke dua krisis keuangan, dan yang ketiga krisis pangan," ungkapnya.
Untuk itu, pemerintah dan kampus itu diharapkan mengambil bagian atau mengambil peran di dalam krisis-krisis itu. Yang kedua isu yang secara nasional itu sekarang yang ada di depan yakni mengenai di bidang kesehatan mengenai stunting. Stunting itu artinya bayi yang lahir itu tidak sesuai dengan berat badan dan tinggi badan. Karena itu, menuju tahun emas, tahun emas itu pemerintah pusat mencanang kan pada tahun 2045.
Menurutnya, kampus mengambil peran bersama sama dengan Pemerintah atau pihak-pihak yang terkait, maka di proyeksikan nanti menjelang tahun emas itu Indonesia akan masuk pada zona merah. "Jadi, pemuda kita akan masuk pada zona itu dikatakan zona merah karena dianggap dia tidak akan bisa produktif, kalau dia tidak produktif kemudian masuk dalam angkatan kerja, mencari kerja, mendapatkan kerja, maka terjadilah yang namanya tenaga kerja yang tidak produktif. Itu menjadi asumsi pemerintah sehingga penting sekali kita terlibat dalam hal itu juga," pungkas Rektor. (p1)