Dikbud Kolut Gandeng Praktisi USN Laksanakan IHT Kurikulum Merdeka
KOLAKAPOSNEWS.COM, Lasusua - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kolaka Utara (Kolut) melaksanakan In House Training (IHT) dalam rangka percepatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Kamis (20/10). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh komite pembelajaran dari sekolah penggerak di tingkat SD dan SMP. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari itu menghadirkan pemateri praktisi pendidikan Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, yaitu I Gede Purwana Edi Saputra.
IHT berfokus pada Penyusunan Modul Ajar (MA), Analisis Capaian Pembelajaran (CP), Penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP), Alur tujuan Pembelajaran (ATP), dan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar sebagai bagian dari digitalisasi sekolah yang merupakan salah satu intervensi dalam Kurikulum Merdeka.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar (PPD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kolut, Ismail. Dalam sambutannya, Ismail mengatakan guru harus mampu dan berani keluar dari zona nyaman untuk mengupgrade diri serta mampu beradaptasi secara cepat dengan kemajuan teknologi hari ini di bidang pendidikan. "Kurikulum Merdeka menyediakan ruang bagi bapak/ibu guru untuk berinovasi dan berkreasi dengan selalu mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berbasis kearifan lokal, sehingga kontekstualitas pembelajaran sesuai dengan apa yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional," ungkapnya.
Ia berharap usai IHT, para guru mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh dengan merancang Penguatan Project Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilengkapi modul dan asessmennya dengan sistematis dan terstruktur, membuat rumusan TP dan ATP pada setiap mata ajar yang diampu sesuai konsep dan alur yang tepat. "Satu hal yang paling penting adalah perbanyak berbagi dan berdiskusi sesama rekan guru melalui komunitas praktisi untuk saling membagikan pemahaman dan pengalaman yang baik dari implementasi Kurikulum Merdeka ini," ujar Ismail.
Sementara itu, pemateri I Gede Purwana Edi Saputra menilai, Kurikulum Merdeka ini memang sedikit unik. Jika tidak dipahami secara utuh, akan dianggap sulit bagi guru. Padahal katanya, Kurikulum ini mengedapankan prinsip merdeka mengajar dan belajar bagi guru maupun siswa. "Sebagai contoh sederhana, banyak istilah dalam Kurikulum Merdeka ini yang memang diarahkan untuk menyesuaikan pradigma guru dalam pembelajaran sesuai kondisi saat ini. Namun tak jarab guru kesulitan memaknai. Padahal makna dari istilah itu cukup sederhana dan ditemukan juga dalam kurikulum sebelumnya. Oleh karena itu, pemahaman secara utuh sangat dibutuhkan dalam memahami Kurikulum Merdeka untuk kemudian dapat diimplementasikan," katanya. (p1)