KOLAKAPOSNEWS.COM, KOLAKA - Masyarakat Kolaka patut berbangga memiliki legislator seperti Musdalim Zakkir, SH. Politisi besutan Partai Gerindra itu tak pernah kendur dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Tetap kritis menyuarakan hak-hak dan kepentingan masyarakat Kolaka. Gagasan-gagasan briliannya sering mendapat respon dari eksekutif untuk menjadi program yang bermuara pada peningakatan kesejahteraan masyarakat.
Pengalamannya dalam menyampaikan aspirasi rakyat melalui parlemen jalanan dilakoni sejak Musdalim masih menyandang status mahasiswa. Pergerakan yang dilakukan bersama rekan-rekannya merupakan perjuangan untuk kemaslahatan masyarakat. Namun, Musdalim sadar bahwa parlemen jalanan tidaklah cukup untuk menggaungkan perjuangan rakyat. Ia pun memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan masuk parlemen agar bisa mengawal aspirasi rakyat dan menjadi bagian pengambil keputusan dalam memperjuangkan aspirasi itu. "Politik adalah ekspresi alur pikiran. Saya memutuskan terjun ke dunia politik karena sadar suara keadilan tidak cukup didengungkan dari jalanan. Rakyat butuh para pejuang yang memahami segala bentuk keresahan. Untuk itulah sebagai pemuda yang lahir rahim pergerakan, saya mentasbihkan diri di jalur ini. Ayo anak muda, saya meyakini harapan itu tanpa batas, dan harapan itu adalah kita," ungkap Musdalim.
Sebelum terjun ke dunia politik, putra H. Muzakkir (alm) dan Hj. Lina ini pernah berkiprah di dunia advokat usai menuntaskan kuliahnya di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Musdalim bahkan sempat mengawal kemenangan SMS-Berjaya pada periode pertama sebagai tim hukum sekaligus tim sukses kala itu. Bergabung dalam tim hukum SMS-Berjaya membuka pikiran Musdalim untuk terjun ke dunia politik. Ia pun ikut bertarung pada Pileg 2014 dengan menggunakan kendaraan partai PKPI. Usahanya sukses. Saat penentuan alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD Kolaka periode 2014-2019, Musdalim didaulat menjadi Ketua Komisi I. "Alhmadulillah, selama di DPRD Kolaka saya sangat aktif menerima aspirasi rakyat yang disuarakan oleh teman-teman melalui aksi demontrasi," ujarnya.
Saat mendapat amanah menjadi wakil rakyat di DPRD Kolaka, Musdalim melahirkan berbagai gagasan-gagasan sebagai pokok pikiran yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Pengalamannya sebagai mantan Advokat, Musdalim mengusulkan Perda Bantuan Hukum untuk masyarakat Kolaka yang kurang mampu. Pada saat itu, pria kelahiran Kolaka, 2 Januari 1985 itu menduduki posisi sebagai Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kolaka. "Bagi saya Perda ini sangat penting agar seluruh masyarakat Kolaka khususnya yang secara ekonomi kurang mampu, bisa mendapatkan akses keadilan hukum. Alhamdullillah hari ini Perda ini sudah berlaku," ungkapnya.
Politisi Partai Gerindra itu juga getol memperjuangkan kenaikan honorarium Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Setiap rapat paripurna, Musdalim menyuarakan agar Pemda Kolaka menaikkan honorarium RW dan RT se Kabupaten Kolaka. RW dan RT sebagai ujung tombak pemerintahan di daerah patut mendapat perhatian. Keluhan terkait honor RW dan RT selalu ia dapatkan saat melakukan reses. Aspirasi itupun diperjuangkan di DPRD Kolaka. "Alhamdulillah, Pemda Kolaka menyahutinya. Saat periode pertama saya di DPRD Kolaka, honor RW sudah dinaikkan dari Rp500 ribu menjadi Rp 750 ribu per bulan. Tahun ini, pak bupati pun merestui kenaikan honor RT dari Rp 250 ribu menjadi Rp 500 ribu per bulan. Saya sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Kolaka," tutur Musdalim.
Suami Hikma Mirhana yang berprofesi sebagai Advokat di Kolaka ini juga terlibat dalam pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga yang sebelumnya bergabung dengan Dinas Dikmudora. Terbentuknya OPD yang menangani kepemudaan dan olahraga itu merupakan usulan Musdalim pada saat menjabat Ketua Komisi I di periode pertama di DPRD Kolaka sekaligus sebagai Sekretaris Umum KNPI Kolaka saat itu. Tujuan pemisahan instansi ini agar Pemda Kolaka fokus memperhatikan urusan pemuda dan olahraga. Musdalim sangat respek dengan kepentingan anak muda Kolaka. Salah satu perjuangnya Dinas Pemuda dan Olahraga bisa berdiri sendiri seperti hari ini. "Dispora harus fokus membangkitkan gelora anak muda Kolaka agar bisa menjadi generasi yang handal, kreatif, profesional dan berdaya saing di segala bidang," harapnya.
Selanjutnya, Musdalim ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat Bumi Mekongga ke tingkat provinsi. "Kalau sekiranya rakyat masih merestui, ada niat untuk menuju DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Tapi itu baru niat, karena pilihan pengabdian apakah DPRD provinsi, atau fokus pemenangan Pilpres, Pilgub dan Pilbup serta kembali menekuni profesi advokat. Banyak tempat untuk mengabdi, karena prinsip saya, selama masih produktif maka tidak ada alasan untuk tidak berkarya. Walupun saya akui secara pribadi masih banyak kekurangan dan terus mengevaluasi sampai akhir pengabdian dan sampai akhir hayat," kata Musdalim. (kal/adv)