KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Perjalanan hidup Abdul Rauf cukup berliku. Pernah menggeluti pekerjaan sebagai sopir angkot hingga sukses melenggang ke parlemen. Pria kelahiran Cabbenge (Soppeng), 15 September 1967 ini adalah perantau yang merintis karir dari bawah. Sempat putus sekolah di kampung halaman di Soppeng, Sulawesi Selatan, Abdul Rauf memutuskan merantau ke Kota Kendari pada tahun 1989. Di Kendari, ia bekerja sebagai tukang ojek, sopir angkot dan sopir taxi.
Merasa penghasilannya kurang menjanjikan, tahun 1991 Abdul Rauf lalu 'membuang diri' di Kalimantan Timur. "Setelah dari Kendari saya ke Kalimantan Timur. Saya mencari kerja di Bontang. Saat itu saya masih anak muda. Di Bontang saya menjadi driver (sopir penumpang) selama satu tahun. Saya menjadi sopir karena kesulitan mendapat pekerjaan lain. Kemudian saya ke Balikpapan, Samarinda, Kota Baru, dan kembali lagi ke Kendari," kenang Rauf.
Kembali ke Kendari tahun 1995, Abdul Rauf bergabung dengan organisasi Pemuda Pancasila Sulawesi Tenggara yang saat itu dipimpin oleh Abdul Hasan Mbou. "Disitulah saya ditempa berorganisasi, saya digembleng dengan pak Hasan Mbou. Di situ banyak sekali pengalaman yang saya peroleh, termasuk belajar kepemimpinan. Saat itu juga saya melanjutkan pendidikan di Unsultra jurusan hukum dan lulus tahun 2011," katanya.
Sejak saat itu, Abdul Rauf mulai malang melintang di berbagai organisasi. Mulai dari Lembaga Bantuan Hukum hingga Organisasi Angkutan Darat (Organda). "Saya pernah menjadi Wakil Ketua Organda Kota Kendari dan Ketua Forum Sopir Angkutan Kota Kendari," kata pria yang pernah menjadi sopir penumpang rute Kendari-Kolaka ini.
Singkat cerita, tahun 2012 Abdul Rauf pindah di Kolaka. Ia kemudian menikah dan menetap di Kelurahan Wolulu, Kecamatan Watubangga. Di sana ia bersama sang istri Hj. Rosmawati membuka usaha dagang. Lalu pada tahun 2014, Abdul Rauf mengikuti seleksi anggota KPU Kolaka dan terpilih menjadi anggota KPU Kolaka periode 2014-2019.
Namun pada tahun 2018 Abdul Rauf memutuskan mengundurkan diri dari KPU dan terjun ke dunia politik dengan bergabung di Partai Gerindra. Ia kemudian maju sebagai Caleg di daerah pemilihan Kecamatan Tanggetada, Watubangga, Polinggona, dan Toari. Abdul Rauf melenggang mulus ke gedung parlemen setelah memperoleh suara tertinggi dari caleg se-partainya.
"Saya masuk ke politik karena ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dengan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat Kolaka khususnya di Kecamatan Tanggetada, Watubangga, Polinggona, dan Toari. Karena masyarakat sulit untuk mendapatkan hak-haknya kalau kita tidak perjuangkan di parlemen. Itulah yang memotivasi saya sehingga maju bertarung di Pilcaleg dan mengundurkan diri dari anggota KPU Kolaka," jelasnya.
Pada Pileg 2024 mendatang, Abdul Rauf memastikan maju kembali di dapil Tanggetada, Watubangga, Polinggona, dan Toari. "Insyaallah di 2024 nanti saya maju lagi di dapil 3. Mudah-mudahan masyarakat masih memberikan kepercayaan kepada saya, sehingga bisa memperjuangkan lagi aspirasi-aspirasi yang belum terselesaikan agar bisa direalisasikan ke depan," ucapnya. (kal/adv)