KOLAKAPOSNEWS.COM, KENDARI - Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara Komjen Pol (Purn) Dr. (HC) Andap Budhi Revianto, SIK., MH., turun langsung ke lapangan memantau persiapan peringatan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB). Peringatan PRB 2023, Sulawesi Tenggara mendapat amanah sebagai tuan rumah event nasional tersebut. Tak tanggung tanggung, Andap Budhi Revianto turun langsung mengawasi dalam mematangkan persiapan bulan PRB, termasuk ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih di Eks MTQ Kendari, Jumat (6/10).
Andap Budhi Revianto mengungkapkan, amanah menjadi tuan rumah puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) menjadi tanggung jawab bersama. Tamu-tamu nasional akan berkumpul di Sultra dalam menyukseskan event nasional itu baik dari kementerian/kelembagaan, non-governmental organization (NGO) atau organisasi non pemerintah dan international non-governmental organization (INGO) atau organisasi internasional non pemerintah dengan istilah familiar di Indonesia yakni LSM. Selain itu, akan hadir dunia usaha, akademisi, forum dan praktisi. Pemerintah daerah, khususnya gubernur se Indonesia akan berkumpul di Kendari. "Kegiatan PRB ini akan berlangsung mulai tanggal 10 s.d 15 Oktober. Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menyukseskannya," ungkap Andap Budhi Revianto.
Sekjen Kemenkumham RI ini menambahkan, kolaborasi pegiat kebencanaan menjadi pesan penting dalam penyelenggaraannya. Diharapkan kolaborasi nyata pentaheliks dapat terus berlanjut. Upaya PRB perlu dipandang sebagai suatu investasi yang dilakukan secara fokus dan inklusif, hal ini bertujuan untuk membangun resiliensi berkelanjutan.
Bulan Peringatan PRB telah menjadi agenda nasional yang dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2013. Pada tahun ini BNPB bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menyelenggarakan rangkaian puncak Peringatan Bulan PRB Nasional pada 10 s.d 15 Oktober 2023.
"Acara tahun ini akan mengusung jargon ‘Sultra Posanggu, Indonesia Mokora’ atau ‘Sultra Tangguh, Indonesia Kuat’. Secara umum, peringatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia," jelasnya.
Diharapkan pada Peringatan Bulan PRB, setiap elemen masyarakat pegiat kebencanaan dapat berpartisipasi melalui ragam kegiatan PRB. "Kita kenali ancaman bencana, pahami risikonya dan tingkatkan budaya sadar bencana. Menjadikan Indonesia yang tangguh bencana adalah tanggung jawab kita semua. Keterlibatan masyarakat umum dalam Peringatan Bulan PRB ini sangat diharapkan sebagai upaya mewujudkan kesadaran bencana di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Mantan Kapolda Sultra itu mengharapkan partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat akan dilibatkan dalam beragam kegiatan mulai dari penanaman pohon, pameran-pameran yang bisa dikunjungi oleh masyarakat umum, dan juga akan ada donor darah jadi sangat banyak kegiatan yang bisa melibatkan masyarakat bagaimana kita menghubungkan antara pegiat kebencanaan melalui wadah yang dibuat.
"Acara tahunan ini juga diperingati secara luas oleh negara-negara dunia melalui International Day of Disaster Reduction. Hari internasional tersebut diperingati pada 13 Oktober setiap tahunnya," ujarnya. (KoP)