Sultra Sukses Tekan Inflasi Hingga Deflasi 0,03 Persen

  • Bagikan

KOLAKAPOSNEWS.COM, KENDARI - Kerja keras Pemrov Sultra dibawah arahan Pj Gubernur Andap Budhi Revianto untuk menjaga laju inflasi, terbayar tuntas. Bukannya mengalami inflasi, Badan Pusat Statistik malah mencatat laju deflasi di Sultra. Kondisi tersebut mengindikasikan harga barang di Sultra menurun yang dibarengi dengan peningkatan daya beli uang.

Data BPS yang dirilis Kamis (1/2), mengungkapkan dari 38 provinsi di Indonesia, 25 provinsi mengalami inflasi, sedangkan 13 provinsi lainnya mencatat deflasi. Sultra berada di kelompok 13 provinsi tersebut.

Secara regional hanya Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sultra yang mengalami deflasi di Sulawesi. Sedangkan Sulawesi Tengah, Selatan dan Barat mengalami inflasi. Deflasi terdalam dicatat Gorontalo yang mencapai -0,91 disusul Sulawesi Utara -0,41 persen dan Sultra -0,03 persen.

Merujuk data BPS, secara nasional tingkat inflasi tertinggi dialami provinsi Papua Pegunungan sebesar 1,01 persen.

Kepala BPS Kolaka Ade Ida Mane mengatakan penyumbang utama inflasi pada Januari 2024 jika dibandingkan Januari 2023 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,19 persen. Sedangkan perbandingan tahun ke tahun, penyumbang utama inflasi diantaranya adalah kelompok makanan, minuman, tembakau, kelompok transportasi, dan kelompok perumahan berupa air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

"Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakao sebesar 1,97 persen. Adapun komoditas penyumbang inflasi utama pada kelompok ini adalah beras. Sedangkan kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,33 persen, komoditas penyumbang utama inflasi ini adalah angkutan dalam kota. Adapun kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,33 persen, dengan komoditas penyumbang utama inflasi ini adalah bahan bakar rumah tangga," jelasnya.

Keberhasilan Pemprov Sultra menekan inflasi hingga mencatat deflasi tak lepas dari arahan Pj Gubernur Andap terhadap Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan laju inflasi. Hal itu diakui Ade memberikan dampak yang signifikan. "Hal itu terbukti dari data yang dirilis pada Januari ini. Untuk itu kami berharap, kedepannya, dapat ditingkatkan, apalagi akan menghadapi bulan puasa, atau hari keagamaan yang bisa menimbulkan harga yang meningkat," tandasnya. (hrn)

  • Bagikan