KOLAKAPOSNEWS.COM, KOLAKA-Sejauh ini, PT Antam UBPN Kolaka telah menunjukkan keteguhannya dalam menerapkan praktik pertambangan tanpa mengacuhkan kelestarian lingkungan. Hal itu juga yang diakui oleh pemerhati lingkungan Djabir Teto Lahukuwi.
Djabir menilai dalam pengelolaan lingkungan di wilayash konsesinya, PT Antam terbukti baik dan efektif. "Jadi menyangkut tentang bagaimana Antam menangani lingkungan karena dia perusahaan yang melakukan pertambangan adalah dari sekian perusahaan yang beroperasi di Bumi Mekongga Kabupaten Kolaka Antam Pomalaa dalam menangani lingkungan itu sudah efektif untuk ditingkat wilayah konsesinya," katanya saat dihubungi media ini, Rabu (3/7).
Kepuasan masyarakat terhadap praktik pengelolaan lingkungan PT Antam ungkap Djabir, secara nyata juga terbukti dari dukungan yang diberikan terhadap eksistensi perusahaan BUMN itu.
Ia menilai, tahap selanjutnya yang harus ditargetkan Antam dalam rangka menjaga komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan yakni dengan memastikan terlaksananya bisnis sustainability, yaitu bisnis berkelanjutan yang merupakan strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dengan tidak merusak lingkungan ataupun manusia serta mengurangi dampak kerusakan alam yang diakibatkan oleh operasional bisnis pertambangan. "Jika boleh memberi saran, Antam harus mengembangkan blok green, yaitu perusahaan hijau yang serius memperhatikan kondisi lingkungan," katanya.
Blok green dan bisnis sustainability ini katanya, merupakan sebuah pendekatan untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan memperhatikan dampak perusahaan terhadap ekologi sosial dan ekonomi perusahaan. Penerapan bisnis sustainability ini akan memberikan dampak positif juga bagi perekonomian lingkungan dan sosial untuk Antam itu sendiri sehingga harus memulai strategis ini karena tidak hanya memberikan dampak ke lingkungan sekitar tetapi juga kedepannya akan mendatangkan keuntungan bagi Antam sendiri.
"Strategis bisnis sustainability ini dapat meningkatkan nilai perusahaan kepada masyarakat yang ada disekitarnya dan meningkatkan efesiensi lingkungan," jelasnya.
Terkait pengelolaan lingkungan wilayah pertambangan, ia jgua berpesan kepada Antam untuk memperhatikan wilayahnya yang berbatasan dengan perusahaan lain. Ia tak ingin Antam terkena getah dari dmapak pertambangan perusahaan lain yang tidak mengindahkan kaidah pertambangan ramah lingkungan. "Sebab, takutnya kedepan ada kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan lain, tapi Antam yang jadi tertuduh. Karena itu, Antam sudah harus mendata batas-batas wilayah IUPnya, sehingga tidak dipersalahkan jika ada masalah terkait lingkungan," tandasnya. (eno)