KOLAKAPOSNEWS.COM, KOLAKA - Perayaan Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2024 di Pondok Pesantren Alhudzaifiyyah Kolaka berlangsung khidmat. Ikrar santri yang menjadi komitmen para santri terhadap kekuatan aqidah, menegakkan syariat Islam sesuai tuntunan Alquran dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Mereka pun mengucap ikrar "resolusi jihad" Nahdatul Ulama dalam menjaga dan mempertahan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI harga mati.
Beragam rangkaian kegiatan disajikan dalam peringatan Hari Santri 2024 tersebut. Perayaan Hari Santri diikuti seluruh santri Pondok Pesantren Alhudzifiyyah Kolaka, sejumlah santri pondok pesantren di Kolaka, dan para orang tua santri.
Pimpinan Pondok Pesantren Alhudzaifiyyah Kolaka, Rustam, S.Ag., M.Pd., dalam sambutannya menguraikan sejarah panjang peringatan Hari Santri Nasional. Hari Santri sebagai penghargaan dari perjuangan para santri dalam kontribusinya merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Sejak tahun 1926, para ulama mendirikan Nahdatul Ulama. Para Nahdiyyin terus menggelorakan gerakan moral agamais dan mempertahankan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Selain itu, mereka turut berjuang melawan penjajah.
Tepat, 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari menyerukan fatwa yang kemudian dikenal sebagai "Resolusi Jihad". Fatwa ini menjadi pemicu berbagai gerakan umat Islam, termasuk para santri, dalam melawan penjajahan. Gerakan bersatunya santri dan santriawan memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dari kolonial. Perjuangan ulama dan santri yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan bahkan dikenal dalam sejarah nasional sebagai Hari Pahlawan, 10 Nopember 1945. Bahkan, pra kemerdekaan, kontribusi ulama dan para santri sudah dilakukan baik pangeran Diponegoro maupun pejuang-pejuang lainnya.
"Kemerdekaan NKRI tak lepas dari para Nahdiyyin. Saatnya kita mengisi kemerdekaan dengan melahirkan santri-santri berkualitas," ungkap Rustam.
"77 tahun setelah Nahdatul Ulama dibentuk, alhamdulillah, pembina kita, pimpinan kita, Guru kita, Alhafidz Ustad Baharuddin bersama ibu mendirikan Pondok Pesantren Alhudzaifiyyah yang berpusat di Kolaka. Pondok pesantren ini didirikan tepatnya tahun 2003. 21 tahun mendidik dan membimbing santri di bawah asuhan guru kita Alhafidz Ustad Baharuddin bersma ibu, kita berhasil mencetak hafidz dan hafidzah Alquran berkualitas yang mampu bersaing di level nasional dan internasional," jelasnya.
Rustam juga mengungkapkan tekad Pondok Pesantren Alhudzaifiyyah menjadikan Kolaka lautan pemghafal-penghafal Alquran. "Semoga Kolaka menjadi lautan Tahfidzul Quran. Semoga Kolaka menjadi lautan zikir dan shalawat. Semoga kita bisa mendapatkan pemimpin Kolaka ke depan yang bisa mendukung terwujudnya impian tersebut," harap Rustam.
Rustam juga mengimbau para santri agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. "Jangan sia-siakan waktu. Siapa yang bekerja keras menempa diri, maka dia akan menuai hasil yang maksimal. Tengoklah kawan-kawan kalian yang mampu tembus ke level nasional dan internasional, itu diperoleh karena perjuangan keras mereka," imbaunya. (aka)