Tidak ada yang lebih bikin jantung berdegup kencang bagi pengemudi selain melihat jarum indikator suhu mesin merangkak ke zona merah atau muncul asap tipis dari kap mobil.
Kondisi mesin terlalu panas (overheat) bukan hanya membuat perjalananmu terhenti mendadak, tapi juga bisa menyebabkan kerusakan parah pada komponen mesin jika penanganannya salah. Sayangnya, banyak pengendara justru terburu-buru melakukan langkah keliru yang membuat masalah semakin fatal.
Penyebab overheat bisa bermacam-macam, mulai dari cairan radiator yang berkurang, kipas pendingin mati, selang bocor, hingga radiator yang kotor. Mengetahui cara yang tepat untuk menanganinya sangat penting agar kerusakan tidak merembet ke bagian lain.
Berikut 8 langkah aman dan disarankan jika kap mobilmu mengalami overheat di jalan seperti dirangkum dari laman Suzuki Indonesia!
1. Hentikan Mobil
Begitu menyadari indikator suhu naik drastis atau ada tanda-tanda mesin panas, segera hentikan mobil di tempat yang aman dan jauh dari lalu lintas. Biarkan mesin dalam keadaan mati untuk menghentikan proses pemanasan berlebih.
Jangan memaksakan mobil terus melaju, karena itu hanya akan memperparah kerusakan pada komponen penting seperti kepala silinder dan gasket mesin. Diamkan mobil selama beberapa menit sebelum melakukan langkah berikutnya.
2. Jangan Langsung Membuka Kap Mesin
Banyak orang langsung membuka kap mesin begitu mobil berhenti, padahal ini sangat berbahaya. Uap panas dan tekanan dari sistem pendingin bisa menyembur keluar dan menyebabkan luka bakar serius.
Tunggu setidaknya 10-15 menit agar suhu mesin menurun secara alami. Waktu tunggu ini juga membantu mengurangi tekanan di dalam radiator, sehingga aman saat kamu melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Cek Cairan Pendingin
Setelah yakin suhu cukup aman, buka kap mobil dan periksa tangki radiator. Cairan pendingin yang rendah adalah penyebab umum mesin overheat. Jika memang kurang, tambahkan cairan pendingin hingga berada di level yang disarankan pabrikan.
Pastikan kamu menggunakan coolant yang sesuai, bukan sekadar air biasa, karena coolant memiliki kandungan yang dirancang khusus untuk melindungi mesin dari panas berlebih dan korosi.
4. Periksa Kondisi Karet Selang
Selang radiator dan selang pendingin lainnya memiliki peran penting menyalurkan coolant dari dan ke mesin. Jika selang retak, kaku, atau bocor, sirkulasi cairan akan terganggu dan menyebabkan panas menumpuk. Periksa seluruh selang yang terhubung ke sistem pendingin, termasuk sambungan dan klemnya. Jika terlihat tanda-tanda kerusakan, segera ganti agar masalah tidak terulang.
5. Cek Kipas Pendingin
Kipas pendingin berfungsi membantu membuang panas dari radiator. Jika kipas tidak berputar ketika mesin hidup, suhu mesin akan cepat naik, apalagi saat macet atau kecepatan rendah.
Cek apakah kipas bekerja normal, dan periksa sekring atau relay jika ada masalah. Jika kipas tetap tidak berfungsi, jangan memaksa mobil berjalan jauh, segera bawa ke bengkel.
6. Bersihkan Radiator
Radiator yang kotor atau tersumbat membuat aliran udara terhambat dan penyerapan panas menjadi tidak optimal. Periksa bagian kisi-kisi radiator dan bersihkan dari kotoran, debu, atau serangga yang menempel.
Gunakan air bersih atau cairan pembersih khusus. Jika radiator bocor atau berkarat parah, sebaiknya diganti untuk mencegah masalah yang sama terulang.
7. Periksa Thermostat
Thermostat mengatur kapan cairan pendingin mengalir ke mesin. Jika macet dalam posisi tertutup, coolant tidak akan bersirkulasi, dan mesin akan cepat panas.
Kamu mungkin perlu bantuan bengkel untuk memeriksa dan mengganti thermostat jika ditemukan kerusakan. Komponen ini kecil, tapi sangat penting dalam menjaga suhu mesin tetap stabil. (JP/KPN)