Marak Pengibaran Bendera Bajak Laut Jelang HUT ke 80 Kemerdekaan RI, PBNU Angkat Bicara: Bendera One Piece Tak Boleh Melebihi Merah Putih!

  • Bagikan

Kolakaposnews.com – Maraknya pengibaran bendera bajak laut dari serial One Piece menjelang HUT ke 80 Kemerdekaan RI membuat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara.  Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Muhammad Cholil Nafis mengingatkan tidak boleh ada bendera apa pun yang posisinya melebihi bendera Merah Putih sebagai lambang negara.

Menurut Kyai Cholil Nafis, bendera merupakan simbol kedaulatan yang harus dihormati. Jika digunakan untuk merendahkan, menghina, atau melangkahi martabat negara, penggunaannya wajib dilarang. “Contohnya bendera kejora atau bendera dengan simbol tertentu seperti One Piece yang dianggap merendahkan negara. Prinsip ini juga berlaku untuk simbol lain, misalnya pelangi yang pada dasarnya indah namun jika digunakan sebagai simbol yang bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat seperti LGBT," kata Cholil Nafis, dalam Podcast Bebas Bicara, Minggu (10/8).

Ia menambahkan, prinsip serupa berlaku pada simbol lain seperti bendera pelangi. Meski secara estetika indah, simbol itu patut dilarang jika digunakan sebagai representasi gerakan yang bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat. Cholil menegaskan, dalam pandangan Islam, mencintai tanah air merupakan bagian dari iman, sebagaimana ungkapan hubbul wathan minal iman. Menghormati bendera bukanlah penyembahan, tetapi bentuk penghargaan terhadap negara. “Tanah air adalah kerangka bagi kehidupan beragama, sehingga membelanya adalah bagian dari pengamalan agama,” ujarnya.

Ia menekankan, Merah Putih merupakan kesepakatan nasional. Menolak atau meniadakan simbol tersebut sama dengan mengabaikan semangat kemerdekaan. Menurutnya, kemerdekaan yang hakiki hanya dapat terwujud dengan pemerintahan yang adil, intelektual yang bertanggung jawab, ulama yang konsisten, dan pendidikan cinta tanah air sejak dini. Karena itu, ia mengajak setiap keluarga mampu menanamkan rasa cinta tanah air sebagai anjuran agama dan tanggung jawab warga negara. “Cinta tanah air adalah harga mati. Bukan cinta buta, melainkan cinta yang membangun dan berlandaskan keyakinan yang kuat,” tegasnya. 

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, Gunawan, menilai nasionalisme di kalangan pemuda masih terjaga. Menurutnya, peringatan 80 tahun kemerdekaan merupakan momen tepat untuk mengibarkan Merah Putih di seluruh penjuru negeri sebagai penghormatan kepada para pahlawan. “Generasi muda harus diberikan contoh nyata dalam mencintai bangsa, salah satunya dengan mengibarkan bendera merah putih di seluruh penjuru Nusantara sebagai bentuk terima kasih kepada para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan,” ungkapnya.

Langkah pemerintah dalam menanamkan nilai nasionalisme sudah baik, namun perlu dimaksimalkan. Sosialisasi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan empat pilar kebangsaan harus diperluas hingga ke pelosok, dimulai dari pendidikan dasar hingga menengah. "Kuliah kebangsaan dan edukasi tentang empat pilar sangat penting agar generasi mendatang memahami jati diri Indonesia," pungkasnya. (JP/KPN)

  • Bagikan