Peringati Hari Sumpah Pemuda, Clarion Helat Seminar

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober kemarin, Gran Clarion Kendari menggelar seminar. Manager Clarion HR. Adam G. Johns, mengatakan, keaneragaman jangan dijadikan sebagai suatu hambatan dalam mempersatukan generasi penerus bangsa. Namun harus dijadikan sebagai suatu keuntungan. Misalnya saja, lanjut Adam, di Clarion ada beberapa departemen yang isinya berbeda-beda suku. Jadi, dengan adanya momen seperti ini dapat memupuk lebih, rasa persatuan dan kesatuan pemuda. "Jujur ya, di Clarion ini banyak orang suku Batak, Sunda, Tolaki, Muna dan masih ada lagi suku yang lainnya, dan itu jangan dijadikan halangan untuk bekerja demi kepentingan kita semua," ujarnya. Ia menambahkan, melalui keanekaragaman ini Clarion juga bisa memberikan promo, misalnya pada malam minggu akan ada tema masakan Sunda. "Melalui perbedaan ini merupakan ciri khas daerah, sehingga bisa diangkat menjadi nilai jual untuk Clarion," ungkapnya. Sementara itu, Pasi intel korem 143 Halu Oleo Letkol Inf, Aries Dwianto menuturkan, saat ini terjadi krisis persatuan dan kesatuan. Namun, dengan diadakannya hari sumpah pemuda ini maka persatuan itu akan tumbuh kembali, agar bangsa ini kuat dan disegani oleh negara lain. "Negara kita ini untuk disegani dan ditakuti oleh negara lain, maka kita harus bersatu, jangan ada perbedaan diantara kita," ungkapnya. Beranjak dari waktu lalu, banyak yang menjajah Indonesia, salah satunya Belanda. Namun dengan adanya rasa persatuan dan kesatuan maka Belanda bisa diusir di negara ini dengan menggunakan alat seadanya. Sehingga perbedaan jangan dijadikan dasar untuk terpecah belah, namun harus dijadikan sebagai senjata agar bangsa ini tidak dijajah lagi negara lain. "Di indonesia banyak suku, ras, agama, itu jangan dijadikan penghalang untuk mempersatukan kita semua, namun harus dijadikan sebagai ciri khas negara yang sama-sama yang kita cintai ini," tandasnya. (p2/b)
  • Bagikan