Kolut Jadi Pilot Project Satu Desa Satu Perawat
KOLAKAPOS, Lasusua--Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kolaka Utara (Kolut) menggelar Seminar Bedah Undang-Undang Keperawatan serta aplikasi terhadap satu desa satu perawat dalam Pelayanan Prima. Kegiatan yang digelar tersebut dihadiri tiga narasumber yakni Machliriyadi, Heryanto, Alias. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Juang Patampanua Minggu (4/12).
Ketua DPD PPNI Kolaka Utara, Irham mengatakan, tahun depan Kolaka Utara akan menjadi pilot project (proyek percobaan) di Bumi Anoa untuk satu desa satu perawat. Pasalnya bukan hanya ada bidan di setiap desa, namun akan ada perawat yang memberikan pelayanan kesehatan, namun regulasi untuk penempatan Perawat di setiap Desa akan segera konsultasikan antara PPNI provinsi dan Dinas Kesehatan Kolut.
“Belum ada di sultra untuk 1 Perawat 1 Desa Kolaka Utaralah yang pertama mengusulkan 1 perawat 1 desa untuk perawat non PNS saja, regulasi sementara di godok dari PPNI provensi dan Dinas Kesehatan Kolut,”Katanya.
Selain itu kata dia, Bupati Kolut juga sangat mendukung kegiatan di bidang kesehatan, misalnya saja memberikan perhatian pada organisasi profesi seperti PPNI pasalnya Pemda Kolaka Utara telah menghibahkan lokasi pembangunan secretariat seluas 40X60 Meter serta dan pembangunan Rp.100 Juta.
“Sejak 2012 lalu pemda Kolut sudah memberikan insentif kepada perawat dan PPNI baru saj diberikan lokasi hibah pembangunan secretariat seluas 40x60 dan dana pembangunan 100 Juta, namun sebagai perawat kita harus berpartipasi untuk pembangunanya ada sharing antara pemerintah dan PPNI,”Harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Utara Alias,S.Km.M.Kes membenarkan akan adanya penempatan Satu perawat di esetiap desa, karena hal tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mendekatkan pelayanan kesehatan.
“Tiga hari lalu kami bertemu dengan Pak Sekda Kolut membahas untuk mengakomodir satu perawat Satu Desa di dalam grand desain Dinas Kesehatan yakni di dalam Desa ada Lima program pokok, kalau selama ini hanya dikenal dengan KIA lininya adalah tenaga profesi kebidanan, kemudian menyusul perawatan dengan pengobatan, Kesehatan lingkungan dan promosi kesehatan, Ada Gizi dan pencegahan penyakit,” katanya. (cr2)