Pelajar Paling Banyak Gunakan Narkoba, Aparat Posisi Kedua

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Badan Narkotika Nasional Provinsi Sultra mengumumkan data penyalahgunaan narkotika sepanjang tahun 2016, di Kantor BNNP Sultra. BNNP bersama tiga BNN kabupaten/kota (Kendari, Kolaka, Muna) telah melaksanakan 122 kegiatan test urine yang diikuti oleh 5.447 orang. Hasilnya, sebanyak 181 orang positif penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang. Data kegiatan BNNP Sultra, Bidang Rehabilitasi telah melakukan rehab terhadap 424 orang pecandu narkotika dengan rincian 181 pasien BNNP Sultra, 147 pasien BNN Kota Kendari, 56 orang dari BNN Kabupaten Kolaka serta 37 orang pasien dari BNN Kabupaten Muna. Berdasarkan golongan umur pasien, penyalahgunaan narkotika terbanyak diusia 20-44 tahun dengan jumlah 245 orang. Berdasarkan pendidikan, tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) mendominasi dengan jumlah 260 orang. Berdasarkan pekerjaan, kalangan pelajar yang menyalahgunaan narkotika mencapai 114 orang, anggota TNI/Polri yang menyalahgunakan narkotika sebanyak 30 orang, sedangkan PNS 27 orang. Berdasarkan jenis narkotika yang digunakan, pengguna sabu sebanyak 284 orang, ganja 20 orang, benzo 101 orang serta pemakai lem fox sebanyak 19 orang. Sedangkan laporan kasus Narkotika di tahun 2016 yang ditangani BNNP Sultra sebanyak 15 laporan, dimana terjadi peningkatan dari tahun 2015 yang hanya 7 kasus. Jumlah tersangka 19 orang, 17 laki-laki dan 2 lainnya perempuan. Latar belakang para tersangka dari berbagai tingkat kalangan mulai dari mahasiswa, wiraswasta, pegawai honorer pemda, dan ibu rumah tangga. Beberapa tersangka ada yang berperan sebagai bandar, pemakai, pengedar, kurir, kurir sekaligus pemakai, dan bandar sekaligus pemakai dengan jumlah total barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 59,97 gram. Selama 2016 juga, Bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat telah melakukan advokasi dan diseminasi informasi sebanyak 287 kegiatan yang melibatkan 22.032 orang. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat telah dilakukan sebanyak 91 kegiatan dengan melibatkan 6.629 orang dengan tujuan untuk meningkatkan potensi diri sehingga lebih produktif dan diharapkan mampu mengubah daerah rawan narkoba menjadi lebih kondusif. (p2/c/hen)
  • Bagikan