Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Haluoleo: US Ditahan, “Kotak Kosong” Diprediksi Menang

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Dengan ditahannya Calon Bupati (Cabub) tunggal di Kabupaten Buton Umar Samiun oleh KPK pada Rabu (25/1) membuat "Kotak Kosong" diprediksi menang telak pada pilkada Buton yang akan digelar secara serentak dengan lima daerah lain di Sultra pada 15 februari mendatang. Hal tetsebut disampaikan pengamat politik Sultra Bachtiar. Jumat (27/1) menurutnya dengan ditahannya US oleh KPK tentu akan berdampak buruk terhadap elektabilitasnya sebagai calon Bupati Buton. "Kalau saya kotak kosong menang telak, sebab ketika Umar Samiun ditahan KPK tentu itu akan berdampak buruk terhadap perolehan suara nantinya," katanya. Selain itu lanjutnya, sebelum US di tahan oleh KPK dirinya juga telah memprediksi bahwa Umar Samiun yang menggandeng La Bakri sebagai wakilnya tidak akan terpilih di priode keduanya. "Saya kira kalau US belum ditahan KPK prediksi saya kotak kosong itu bisa menang.  Tetapi kalau masyarakat itu cerdas menggunakan hak pilihnya itu apalagi sudah tersangka, Apalagi sudah ditahan seperti ini. Tentu US susah untuk menang. " sebutnya yang juga merupakan Dekan Fakultas Ilmu Politik dan Sosial Universitas Haluoleo. Disebutkan sangat tidak rasional masyarakat akan memilih calon Bupati yang telah ditetapkan sebagai tersangka apalagi saat ini telah ditahan oleh KPK dengan dugaan kasus Korupsi. "Dan ini momentum sebetulnya yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat, Saya kira luar biasa juga kalau seumpamanya sudah tersangka sudah ditahan lalu menang, apa indikatornya menentukan kepala daerahnya kan begitu, Andaikata sudah selesai pemilihan itu tidak ada masalah, tapi ini kan mau pemilihan calonnya sudah dipenjara ditahan, lalu menang dimana rasionalnya. tapi ya Sudahlah kita kembalikan ke masyarakat Buton sendiri, silahkan menggunakan hak pilihnya tapi Kalau menurut saya ini juga menjadi salah satu tolak ukur kecerdasan masyarakat dalam menentukan pilihan," terangnya. Sedangkan apakah masyarakat akan memilih dengan melihat keberadaan La Bakri tanpa memperdulikan Umar Samiun, menurut Bachtiar hal tersebut tidak akan terjadi. "Saya kira tidak, menurut saya tidak karena masyarakat juga tahu bahwa La Bakti posisi wakil posisi 02. Sekarang kondisi tidak ada pilihan menang Umar Samiun juga kosong, menang kotaknya juga kosong kan begitu. Masyarakat itu pasti tidak setuju Kalau dengan kepala daerahnya dipenjara karena korupsi,"jelasnya. Ditambahkan seharusnya masyarakat maupun elite partai politik seharusnya sudah sejak awal memprediksi bahwa Umar Samiun akan ditahan, sehingga tidak mengusung satu pasang Paslon saja. "Sebenarnya kesalahannya dari dulu, ini kesalahannya masyarakat Buton itu tidak mengantisipasi itu (bahwa US akan ditahan) Kenapa justru membiarkan calon tunggal yang sudah dalam posisi tersangka Kenapa elit-elit di Buton, elite partai, elite masyarakat, Kenapa tidak mempersiapkan," tandasnya. Sebagai mana di ketahui jika dalam Pilkada Buton pemilih saat melakukan pencoblosan hanya diperhadapkan dengan dua pilihan 'ya atau tidak' artinya menyetujui Umar Samiun sebagai bupati selanjudnya atau tidak menyetujui. di mana Umar Samiun akan terpilih apabila suara dari hasil perhitungan yang menyetujui sebanyak 50%+1 dari total suara sah.(k1/b/hen) Klik di sini untuk Balas atau Teruskan
  • Bagikan