Nur Alam: Dzikir Akbar Pemersatu Muslim
KOLAKAPOS, Kendari--Gubenrur Sulawesi Tenggara, Nur Alam menyebutkan dzikir akbar merupakan salah satu sarana religi untuk mempersatukan umat muslim.
"Dzikir dan doa bersama jadi media penguatan pemersatu umat muslim," kata Nur Alam, pada dzikir akbar dan doa bersama yang yang dilakukan Pemrov Sultra di pusatkan di Masjid Alkautsar Kendari, Senin.
Dengan demikian, katanya, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang disebut Gerakan Sultra Beribadah Birokrat Bertakwa Masyarakat Sejahtera.
Dzikir akbar yang dipimpin Ustaz KH Muhammad Arifin Ilham tersebut, dihadiri oleh ribuan umat Islam di Kendari.
Nur Alam mengatakan, gagasan Gerakan Sultra Beribadah Birokrat Bertakwa Masyarakat Sejahtera tersebut dalam rangka memberikan pembinaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di jajaran pemerintah.
"Dimana di dalamnya, telah diawali dari mewajibkan para pegawai laki-laki muslim salat subuh dan Jumat berjamaah, pengajian bergilir dijajaran SKPD dan, kali ini menggelar dzikir akbar dan doa bersama," katanya.
Menurut dia, selain untuk mempersatukan umat muslim, dzikir akbar tersebut juga dalam rangka pembinaan kualitas spritual keagamaan umat, memberikan efek kesejaahteran, daya saing dan peningkatan kualitas hidup yang tercermin dari ketentraman hati manusia itu sendiri.
"Intinya, gagasan tersebut jadi rangkaian pembinaan kualitas sumber daya manusia dijajaran pemerintah daerah. Sehingga, bisa meningkatkan kedisiplinan, tanggungjawab dan peningkatan kinerja yang menciptakan birokrasi bersih dan transparan," katanya.
Sementara itu, Muhammad Arifin Ilham saat memberikan pencerahan kepada jemaah dzikir, mengatakan dalam kehidupan dunia tidak ada yang kekal, semua manusia akan kembali menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sementara kehidupan kekal hanyalah kehidupan akhir.
"Kita hidup ini hanyalah sementara, dunia bukanlah kehidupan kekal. Sedangkan hidup di akhirat bukan hanya satu abad, 100 abad, sejuta abad, atau semiliar abad, tapi selamanya," katanya.
Selanjutnya, Arifin Ilham memimpin dzikir dan doa bersama, tidak sedikit jamaah yang larut dalam haru, begitu pula dengan Gubernur Nur Alam yang ikut bercucuran airmatanya, seraya memohon ampunan. (P2/hen)