Harga Ikan Naik, Akibat Hujan
KOLAKAPOS, Kendari--Harga berbagai jenis ikan asin maupun ikan segar di tingkat pedagang pengecer di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, cenderung naik, menyusul kondisi cuaca serta hujan selama Februari 2017 ini cukup besar.
Pantauan di sejumlah pasar tradisional maupun induk di Kota Kendari, menunjukkan, kecenderungan naiknya harga ikan segar maupun ikan kering itu disebabkan hasil tangkapan nelayan selama sepekan ini masih tergolong kurang sementara permintaan konsumen terus meningkat.
"Sangat memungkinkan harga ikan segar maupun asin naik, karena kondisi cuaca yang tidak menentu di bulan ini, dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga Mareta dan April," kata Herman, salah seorang nelayan di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.
Harga ikan segar saat ini antara Rp35.000-Rp45.000 per kilogram atau jauh lebih tinggi dibanding dengan sebelumnya yang hanya Rp30.000-Rp40.000 per kilogram.
Sementara ikan asin juga ikut naik, dengan rata-rata Rp2.500-Rp5.000 per kilogram atau dari Rp45.000 per kilogram jenis ikan katamba dan sejeninsnya naik menjadi Rp50.000 hingga Rp60.000 per kilogram tergantung dari besar dan kualitas olahannya.
Para pedagang mengatakan, harga ikan yang sering mengalami fluktuasi disebabkan karena stok hasil tangkapan nelayan yang dipengaruhi oleh cuaca di laut.
"Bila ombak teduh dan bulan gelap, maka biasanya hasil tangkapan nelayan pun ikut berpengaruh sehingga harga juga lebih turun," Samsu, salah seorang pedagang ikan di pasar sentral Kota Lama.
Di Kota Kendari, ada lima pasar penyangga utama (pasar Sentral Kota Lama, Mandonga, Wuawua, Baruga dan pasar Andounohu), nampak masih cukup tersedia ikan segar maupun ikan asin namun jumlah tidak sebanyak dengan bulan lalu.
Ikan segar maupun ikan asin di jual itu masih merupakan hasil tangkapan nelayan dari berbagai nelayan di kabupaten terdekat seperti dari Kabupaten Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Konawe Utrara dan Bombana, serta sebagian nelayan dari Kota Kendari. (p2/hen)