Nur Alam Apresiasi Kinerja Bank Sultra
KOLAKAPOS, Kendari--Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mengapresiasi kinerja Bank Sultra yang telah meraih keuntungan lebih 100 persen selama dirinya menjadi gubernur dua periode dengan wakilnya HM Saleh Lasata.
"Kalau pada saat saya mengawali menjadi gubernur 2008, keuntungan (laba) yang diraih Bank Sultra yang dulunya bernama Bank Pembangunan Daerah (BPD) hanya berkisar Rp20-Rp22 miliar maka tahun ini mencapai Rp220 miliar lebih," katanya Minggu.
Pada rangkaian ramah tamah Hut Bank Sultra ke-49 di pusatkan di Pulau Bokori (18/3) malam, Gubernur memyampaikan pada jajaran komisaris, direksi dan karyawan Bank Sultra untuk terus mempertahankan capaian, dengan menggalang kemitraan dengan seluruh masyarakat Sultra untuk menginvestasikan dananya ke Bank Sultra.
"Bank Sultra sebagai bank milik seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara hendaknya menjadikan pilihan utama dalam berinvestasi," ujar Gubernur.
Dalam usia Bank Sultra hampir setengah abad, Gubernur Sultra mengharapkan jajaran direksi Bank Sultra untuk terus berinovasi dan menciptakan peluang dan kemitraan dengan pihak lain dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian sebagaimana yang diamantkan dan penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama Bank Sultra, Khaerul K. Raden mengatakan, rasio Bank Sultra hingga saat ini cukup segnifikan, salah satu ukuran keberhasilan adalah rasio keuntungan yang bisa mencapai 26 persen.
"Dengan keuntungan yang dimulai dari 2013 hingga 2016, masyarakat dan investor di Sultra tidak perlu ragu berinvestasi ke Bank Sultra," ujarnya.
Khaerul mengatakan, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) 2016 telah menyetujui penerbitan saham seri B yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat Sultra. sebelumnya pernah diterbitkan saham seri A yang dijual untuk Pemda.
"Kalau saham seri A nilai nominalnya hanya Rp1 juta persaham, maka saham seri B ini nilai Rp1,7 juta," ujarnya.
Rangkaian ramah tamah Bank Sultra yang dipusatkan di Bulau Bokori salah satu destinasi wisata bahari yang masuk wilayah Kabupaten Konawe, menjadi perhatian Pemprov Sultra karena hanya ditempuh 10-15 menit dengan menggunakan jasa kapal mesin tempel dari Desa Mekar Kecamatan Soropia yang berbatasan dengan Kota Kendari.(p2/hen)