Kemenhan dan Korem 143/HO Gelar Pembekalan Ancaman Non Militer
KOLAKAPOS, Kendari--Dalam rangka bela negara Kementrian Pertahanan (Kemenhan) bersama Korem 143/HO gelar pembekalan ancaman non militer kepada sejumlah insan pers & Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Jumat. (24/3) bertempat di Lapangan Tembak Pistol Anoa Korem 143/HO.
Menurut Pelaksana tugas pokok Kemenhan di Sultra Kolonel Inf. Budi Setiawan Kegiatan tersebut merupakan bagian dari menyukseskan program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
"Ini juga merupakan program Kemenhan yang ada di daerah untuk, bagai mana bisa dekat dengan media dan Forkompimda," katanya.
Sementara itu Komandan Korem 143/HO Kolonel Inf. Andi Perdana Kahar dalam sambutannya mengatakan selain menggelar diskusi mengenai pembekalan ancaman non militer seperti melawan Hoax, juga guna mempererat tali silaturahmi.
"Karena bagaimanapun persatuan dan kesatuan itu harus dibangun dari dalam diri untuk melahirkan kebersamaan diantara kita. Sikap kedaerahan dan primordialisme, ego sektoral akan memperlemah kondisi kita. Oleh karena itu media massa diharapkan dapat membantu menenangkan, bukan sebaliknya memperuncing masalah," katanya.
Terkait dengan hal tersebut , Danrem yang belum lama menjabat uni, berterima kasih kepada segenap rekan-rekan wartawan yang selama ini telah banyak membantu, baik dalam hal publikasi ataupun memberikan informasi kepada masyarakat tentang Korem 143/Halu Oleo sehingga masyarakat bisa memahami sejauhmana peran dan eksistensi Korem 143/Halu Oleo didalam mempertanggungjawabkan tugas yang diembannya.
"Namun tentunya saya juga berharap kiranya rekan-rekan wartawan didalam proses penyajian berita agar senantiasa merujuk kepada regulasi yang mengatur peran dan eksistensi wartawan, khususnya terhadap kode etik jurnalistik ataupun kode etik wartawan Indonesia. Hal ini saya maksudkan agar di dalam upaya menyajikan berita, rekan-rekan wartawan tidak sekedar cepat menyajikan berita demi “kompetisi” diantara sesama media, tetapi juga mempertimbangkan sisi etika dan akurasi atas informasi/berita yang disampaikan," katanya.
Selanjutnya kata dia, menyangkut “ketajaman” dalam pemberitaan, tentunya Dirinya tidak keberatan bila media menyampaikan kritik, sepanjang kritik itu bersifat konstruktif dan bermanfaat bagi kepentingan Korem 143/Halu Oleo. Demikian halnya dalam kecermatan menyajikan berita, para wartawan tidak sekedar menyampaikan informasi yang terkesan menggurui, melainkan di dalamnya ada nilai-nilai edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat pembaca ataupun pemirsa.
"Jadi intinya, kepada segenap rekan-rekan wartawan kiranya dalam menyajikan berita silakan menyajikan berita dengan Cepat, namun tidak mendahului. Tajam namun tidak melukai, dan Pintar namun tidak menggurui," tuturnya.
Diakhir pidatonya, dia mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran Insan pers yang telah hadir dalam kegiatan tersebut. (k1/b/hen)