Pasar Tirawuta Belum Ditempati Pedagang

KOLAKAPOS, Tirawuta--Pasar Kecamatan Tirawuta yang ada di Desa Poni-poniki diresmikan pada 24 Januari tahun ini. Meski demikian, hingga saat ini belum ada pedagang yang menjajakan barang dagangnya pada gedung yang di bangun menggunakan anggaran yang bersumber dari DIPA Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan sebesar Enam Miliar rupiah.
Tersiar kabar, para pedagang yang saat ini belum mau pindah. Sebab, mereka masih terikat kontrak selama beberapa tahun kedepan dilokasi pasar saat ini. Sehingga, untuk sementara, mereka masih ngotot akan berjualan dipasar lama. Bukan hanya itu, dilokasi pasar yang disediakan pemerintah saat ini, dianggap tidak bisa menampung semua pedagang yang selama ini berjualan di pasar lama.
"Kami belum mau pindah pak. Kami sudah bayar sewanya selama lima tahun pada Dispenda. Lagi pula, di pasar yang baru saat ini, jumlah losnya kurang. Tidak bisa menampung semua pedagang yang ada. Selain itu, disana tidak strategis, karena sepih. Berpikir pembeli akan datang. Mana jalannya belum diaspal lagi. Kita lihatmi sendiri pak kesana. Berdebu kasihan," ungkap salah satu pedagang kecamatan Tirawuta yang datang mengadukan nasib mereka kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kolaka Timur akhir pekan kemarin.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Badan Keuangan Daerah, Sumiarno kepada beberapa rekan media membantah telah menelantarkan gedung tersebut. Ia mengakatan, belum ditempatinya oleh pedagang karena memiliki alasan yang jelas. Yakni, belum tersedianya aliran listrik. Sebab, pada saat pembuatan pasar tersebut, hanya bangunan saja. Listriknya tidak disediakan.
"Makanya, baru tahun ini rencananya akan dianggarkan melalui APBD Perubahan," tuturnya tanpa menyebutkan sekitar berapa nominalnya.
Terkait tidak cukupnya los dengan jumlah pedagang yang ada katanya, itu bukan domainnya. Lagi pula katanya, porsi anggaran dari pemerintah untuk pembangunan pasar Kecamatan Tirawuta sudah seperti itu jumlahnya. Tidak ada yang kuran atau lebih.
"APBD awal 2017 tidak dianggarkan. Nanti diperubahan ini baru dianggarkan. Selesai penetapah APBD perubahan, baru bisa kasih masuk listriknya. Rencana, APBD Perubahan bulan enam ini. Kita mau paksakan masuk. Kita yang ditangkap. Karena, menyalahi prosedur. Masa belum ada uangnya kita sudah mau pasang listriknya," jelasnya.
Mantan Plt Kadis Satpol PP dan Pemadaman Kebakaran Kabupaten Koltim ini juga menambahkan, seharusnya para pedagang sudah pindah. Tapi, karena persoalan listriknya tidak ada. "Kan kasihan. Masa kita mau bawah pedagang ketempat yang gelap. Baru, kalau tidak ada lampu. Tidak lengkap," tambahnya.
Ia mengaku, sebetulnya lining sektornya pembangunan pasar ada sama Diperindakop, sehingga seharusnya pada saat pembangunan awal hingga akhir sudah inklud dengan lampunya.
"Ini tidak dianggarkan. Ketika di buka DPA dari BKD 2017 ini. Tidak ada anggaran untuk pemasangan lampu khususnya pasar kecamatan tirawuta. Ini hanya miskomunikasi. Tapi, insya allah, APBD Perubahan akan masuk anggarannya," tambahnya.
Terkait ada kerusakan katanya. Itu ada biaya pemeliharaannya. Ketika ada yang mengalami kerusakan. Nanti akan diperbaiki. "Kan pemeliharaannya jangka waktunya selama enam bulan," tutupnya. (ing)