Harga Garam di Muna Naik
KOLAKAPOS, Raha--Indonesia merupakan negeri penghasil garam. Ironisnya, garam yang dihasilkan oleh air laut ini, harganya melejit dipasaran. Kenaikannya pun merambah keseluruh daerah hingga kepolosok-pelosok tanah air, tidak terkecuali di Kepulauan Muna.
Kepala Seksi Pengendalian Barang Kebutuhan Masyarakat Disperindag Muna, Waode Nasiha mengungkapkan, garam di Muna dipasok dari luar daerah tepatnya di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Karena perani garam di daerah pemasok tersebut gagal panen, akibatnya harga garam di distributor garam terbesar di Muna mengalami kenaikan hingga mencapi Rp85ribu/bal dengan isi 50 bungkus ukuran seperdua kilogram. Padahal harga awal di distributor hanya mencapai Rp60ribu saja. "Ada dua distributor garam. Pertama di Polewali Jaya alamatnya di jalan Yos Sudarso, 1 bal isi 40 bungkus ukuran seperdua kilogram Rp75 ribu. Sedangkan, distributor Indo Mekar di kelurahan Batalaiworu, 1 Bal isi 50 kemasan ukurannya juga sama dijual Rp85ribu. Mahal garam. Naik drastis," ungkap Waode Nasiha pada wartawan Rabu siang (26/7) terkait hasil penelusurannya memantau harga garam bersama Kabid Perdagangan Arif Wau ke distributor garam terbesar di Muna, Selasa (25/7) lalu.
Bahkan kata Waode Nasiha, salah satu distributor garam yakni Polewali Jaya yang sebelumnya membanrol garam 1 bal Rp75ribu, bakal menaikan harga menjadi Rp80ribu per bal pada awal Agustus. Sementara itu, lanjut wanita berhijab ini mengungkapkan, penjualan garam dapur di kios-kios juga sudah mengalami kenaikan dari Rp2000 perbungkus naik menjadi Rp2500 per#bungkus. "Harga akan ditinjau terus," katanya
Kendati harga garam di Muna mengalami kenaikan, Waode Nasiha menjamin kebutuhan masyarakat Muna akan garam, masih dapat terpenuhi hingga beberapa bulan kedepan. (m1/b)