Warga Diajak Nonton Film G30S/PKI

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha--Komandan Kodim (Dandim) 1416/Muna Letkol Inf Idris Hasan mengintruksikan seluruh jajarannya yang masuk dalam wilayah toritorial Kodim 1416/Muna yakni Kabupaten Muna, Muna Barat dan Buton Utara untuk menggelar nonton bersama penayangan film Gerakan 30 September (G30S/PKI) pada Sabtu, (30/9) mendatang. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat dapat mengingat kembali peristiwa kelam penumpasan tujuh orang perwira militer yang tewas dibunuh dalam satu usaha kudeta PKI, pada malam tanggal 30 September awal 1 Oktober 1965 silam. "Saya sudah arahkan untuk nonton bareng masyarakat. Jadi filmnya itu akan diputar melalui televisi ditiap-tiap Koramil hingga ke desa-desa. Untuk di desa, lokasi menontonya sudah ditentukan oleh Bhabinsa. Kalau di Kodim 1416/Muna kita nonton pake layar lebar," ujar Letkol Inf Idris Hasan pada Kolaka Pos saat ditemui dilapangan latihan tembak Selasa, (19/9) Saat ini kata Idris Hasan, PKI semakin menunjukan eksistensinya di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya beberapa warga yang sengaja menggunakan pakaian berlogo palu arit. Bahkan ada juga pemasangan spanduk berlogo komunis. Serta pembuatan film Senyap, Buruh Tanah Airku, hingga mereka menerbitkan buku berjudul aku bangga jadi anak PKI. "Disini mereka menonjolkan bahwa PKI itu sebetulnya tidak salah. Mereka ingin memutar balikan fakta. Tapi kenyataannya mereka (PKI. Red) tidak sejalan dengan Pancasila," tegasnya Olehnya itu, Perwira TNI Angkatan Darat berpangkat dua bunga dipundak ini mengajak seluruh masyarakat agar ikut bersama TNI untuk menyaksikan penayangan film G30S/PKI ini. "Film G30S/PKI sudah lama tidak diputar. Sehingga genarasi-generasi muda kita sudah banyak yang tidak tahu sejarah yang banyak memakan korban revolusi baik yang di Jakarta maupun di Yogyakarta. Jadi dengan adanya nonton bareng, kita ingin menyadarkan pada masyarakat khususnya kaum generasi muda kita, bahwa Komunis itu tidak akan sejalan dengan Agama. Karena Komunis itu sendiri menentang Agama dan tidak sejalan dengan Pancasila. Kita ingin menyadarkan bahwa PKI itu dilarang di Indonesia," tandasnya. (m1/b)
  • Bagikan