Nur Alam Hadiri Pemakaman Ibunya

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Gubernur Nur Alam yang saat ini tengah non aktif, dipastikan tiba hari ini (14/10) untuk menghadiri prosesi pemakaman ibunya, mendiang Sitti Fatimah. Awalnya pemakaman direncanakan berlangsung kemarin (13/10) sore, namun batal terlaksana karena Nur Alam tertinggal jadwal penerbangan terakhir Jakarta-Kendari. Keterlambatan tersebut ditengarai karena pengurusan administrasi untuk izin Nur Alam meninggalkan Rumah Tahanan KPK Pomdam Guntur Jaya di Jakarta Selatan yang cukup panjang. Apalagi jarak tempuh dari Rutan KPK ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dapat memakan waktu sekitar satu jam perjalanan. Karena keterlambatan itu, Nur Alam dijadwalkan baru akan terbang dari Jakarta ke Kendari menggunakan pesawat pukul 03.00 WIB atau pukul 04.00 waktu Sultra. Pemberian izin tersebut diakui oleh Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha seperti dikutip dari beberapa media online mengatakan telah disetujui KPK. KPK juga memberikan kelonggaran pada Nur Alam untuk menghadiri kedukaan, meski akan didampingi staf KPK untuk mengawalnya sejak pergi hingga kembalinya ke Rutan KPK. Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sultra, Kusnadi saat dihubungi mengatakan, penundaan pemakaman tersebut merupakan permintaan pribadi dari gubernur Nur Alam. Sebagai anak, ia merasa harus melihat ibunya untuk terakhir kali sebelum dikebumikan. “Penundaan pemakaman sampai besok (hari ini), atas permintaan bapak (Nur Alam). Dari bandara, nanti beliau langsung menuju ke pemakaman," jelasnya. Rencananya, mendiang Sitti Fatimah akan dimakamkan di dekat kediamannya di kecamatan Konda, Konawe Selatan, berdampingan dengan makam suaminya yang juga ayah Nur Alam, Isruddin Lanay. Untuk diketahui, ibu gubernur non aktif, Nur Alam meninggal di ruang VVIP RS Bahteramas pada usia 94 tahun, Jumat (13/10), sekira pukul 02.00 Wita. Mendiang meninggalkan enam anak, 33 cucu dan 41 cicit. (p2/hen)
  • Bagikan