Demosntrasi Menolak PT.Baula Petra Buana–Satpol PP dan Warga Konsel Bentrok di Kantor Gubernur

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Unjuk rasa warga kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan di kantor gubernur Sultra berakhir bentrok. Massa yang berniat mengajukan protes terkait aktivitas perusahaan tambang PT.Baula Petra Buana di desa Akuni, kecamatan Tinanggea, dihalangi Satpol PP. Demonstrasi tersebut pada awalnya berjalan tertib. Mereka mengeluhkan aktivitas PT.Baula petra Buana yang merugikan usaha perikanan warga. Pasalnya rumput laut yang mereka budidayakan rusak tercemar akibat kerusakan lingkungan yang disebabkan perusahaan tambang itu. Namun aksi tersebut mulai memanas tatkala gerakan massa yang merangsek ke dalam kantor gubernur. Saling dorong tak terhindarkan hingga terjadi konfrontasi dan saling pukul. Bahkan salah seorang anggota Satpol PP nyaris menjadi bulan-bulanan demonstran jika saja tidak berhasil melarikan diri dari kejaran massa. Aksi tersebut baru dapat dilerai setelah polisi yang turut berjaga di lokasi, turut mengendalikan situasi. Koordinator Lapangan aksi massa, Erwin menyebut, gesekan timbul setelah Satpol PP yang mengawal demonstrasi, menganiaya salah seorang massa. Padahal, kata Erwin, mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi terkait pencemaran lingkungan oleh PT Baula Petra Buana. "Kami meminta sekretaris Satpol PP untuk melakukan mediasi kepada pak Plt Gubernur Sultra. Maksud kami adalah untuk meminta kepada pemerintah agar segera menutup dan mencabut izin PT Baula Petra Buana, karena telah merusak pesisir nelayan rumput laut di Desa Akuni, Kecamatan Tinanggea, Konsel," ketusnya. (p2/c)
  • Bagikan