Adam, Bayi Tujuh Bulan Menderita Gizi Buruk

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari -- Semua orang tua menginginkan anaknya tumbuh dewasa dengan normal dan sehat-sehat, namun lain halnya dengan Lisa dan Tundru, pasangan suami isteri yang tinggal di Mandonga kelurahan Mandonga kota Kendari harus menerima kenyataan pahit. Bagaimana tidak, anak pertamanya bernama Adam, bayi laki-laki berusia tujuh (7) bulan menderita penyakit gizi buruk. Ha itu diketahui saat bayi tersebut di bawah di salah satu rumah sakit yang ada di kota Kendari, Sultra. Orang tua bayi Lisa (17) bercerita, gejala awalnya sebelum bayinya mengalami gizi buruk, muncul bercak-bercak merah dileher dan diselangkangan kaki. "1-6 bulan masih normal-normal, tapi ketika memasuki usia 7 bulan baru sakit seperti ini (Gizi buruk, red)," ucapnya saat ditemui diruang perawatan. Rabu, (03/01) siang. Lanjutnya, setelah muncul bercak-bercak merah dirinya membawanya di puskesmas terdekat, namun pihak puskesmas mengarahkan agar di bawah di posyandu, namun pihak posyandu juga mengarah di rumah sakit. Setelah di bawah di rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan, namun setelh diperiksa ternyata menderita gizi buruk. "Saya juga kaget, saat anak saya di vonis penyakit gizi buruk," jelasnya. Dirinya seolah tidak percaya lanjutnya, anaknya mengalami gizi buruk, karena sebelumnya lancar makan, minum susu, dan lain sebagainya. "Saya perhatikan juga makanannya, tapi kenapa menderita gizi buruk," ucap Lisa sambil mengelap air matanya. Ia menambahkan, memang sebelumnya pernah terlambat di bawah di posyandu saat masuk bulan keempat, namun saat itu karena masih sakit. "Bayi itu tidak bisa di bawah di posyandu ketika sedang sakit, makanya saat memasuki bulan keempat untuk mendapatkan perawatan posyandu saya tidak bawa karena memang sakit saat itu," paparnya. Pihak Rumah sakit perawat I Nengah Sunarto menjelaskan, awalnya di bawah di sini (rumah sakit, red) badan bayi sudah bengkak-bengkak, dan berat badannya 4,9 kg, namun setelah mendapatkan perawatan bayi tersebut sudah mulai membaik, dan berat badannya bertambah 5,5 kg. "Iya, intinya sudah ada kemajuan setelah mendapatkan oerawatan, sudah bisa menagis, sebelumnya, tidak bisa minum susu dan menangis," paparnya. Untuk diketahui, Lisa menikah saat berusia 14 tahun, dan suaminya Tundru 21 tahun. Kemudian biaya pengobatannya memakai kartu bahteramas. (P2/hen)
  • Bagikan