Ini 3 Cita-cita Ridwan Bae yang Belum Terwujud
KOLAKAPOS, Jakarta--Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) Ridwan Bae bertekad kembali bertarung di periode keduanya dalam Pemilihan Legislatif Periode 2019-2024 mendatang. Segala persiapan pun sudah dimatangkan sejak dini.
Tekadnya untuk kembali maju dalam Pileg 2019 yakni semata-mata untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Sultra di Senayan, terutama dibidang infrastruktur yang memang sesuai dengan tupoksinya di Komisi V.
“Saya akan mencalonkan kembali di 2019. Persiapan seperti biasa hanya akan kembali dimatangkan segala persiapan,” kata Ridwan Bae saat ditemui di ruang kerjanya di Senayan, Selasa (20/3).
Ketua DPD I Golkar Sultra ini mengungkapkan alasan dirinya kembali maju pada periode kedua karena ada beberapa cita-cita yang belum terselesaikan selama menjadi wakil rakyat di Senayan. Setidaknya itulah yang selalu ia suarakan sejak duduk di Komisi V.
“Ada tiga cita-cita saya yang belum tercapai. Pertama pembangunan rel kereta api trans Sulawesi yang menghubungkan wilayah daratan di Sultra. Sekarang kan sudah ada Makassar-Manado nah di pertengahan itu harus ada di trans Sulawesi, Kolaka Utara, Kolaka Timur dan seterusnya sampai Kendari. Itu harapan saya jangka panjangnya,” bebernya.
Kedua, yakni pembangunan jembatan penghubung antara daratan Buton dan Muna. Sedangkan yang ketiga adalah pembangunan jembatan Tampo-Toli-Toli. “Untuk ini Kementerian PU sudah turun untuk melihat langsung. Sehingga saya memiliki keinginan seandainya masyarakat masih menginginkan saya untuk duduk di DPR maka ini akan saya perjuangkan,” ujarnya.
Namun demikian, ia mengaku semua itu tidak akan berjalan tanpa ada dukungan dari pemerintah daerah, baik ditingkat kabupaten/kota maupun pemerintah provinsi.
“Biar juga saya teriak-teriak di DPR tapi kalau Pemda tidak memberikan dukungan percuma juga, termasuk doa masyarakat. Kalau itu betul-betul tercipta akan memberikan akses baru bagi masyarakat dan tentunya perekonomian masyarakat akan tumbuh. Itu saya ingin betul-betul wujudkan,” tandasnya. (Fajar)