Petani Lalosingi Semangat Menanam
KOLAKAPOS, Tirawuta--Meski harga buah cabai belakangan ini terus mengalami penurunan harga dipasaran, namun tidak menyurutkan semangat petani desa Lalosingi, kecamatan Lalolae untuk terus menanam. Ini terlihat dengan semakin luasnya area tanaman cabai yang di kelola oleh para petani yang luasnya mencapai dua hektar atau sekitar dua puluh lima ribu pohon cabai.
Kepala desa (Kades) Lalosingi H Muhammad Yunus mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan yang ada di wilayah Koltim dan sekitarnya dirinya terus memberikan dukungan kepada para petani untuk terus mengembangkan tanaman cabai, meski harga cabai tidak stabil dan terus mengalami penurunan. Sehingga dirinya bersama tim penggerak PKK desa Lalosingi memfasilitasi para petani dengan menyiapkan bibit dan pupuk agar dapat terus mengembankan tanaman cabaiĀ diwilayahnya.
" Meski harga cabai naik turun, tetapi itu bukanlah suatu hambatan yang penting hasil panen memuaskan. Dan inilah yang menjadi semangatĀ petani kami terus dalam bercocok tanam. Apalagi struktur tanah sangat cocok untuk tanaman cabai " ucapnya. beberapa waktu lalu.
Yunus mengaku, dalam melakukan budidaya tanaman cabai, petani tidak mengalami hambatan dan terbilang mudah, selain itu proses panennya cepat bahkan hama tanaman cabai saat ini belum ada" Proses tanam cabai cukup mudah apalagi struktur tanahnya sangat cocok jadi panennya bisa lebih cepat hanya membutuhkan sekitar dua bulan pasca tanam. Dan kami pilih bibit cabai varietas Dewata F1, " akuhnya
.
Bahkan hasil perpohonnya bisa menghasilkan sekitar 2 kilo buah cabai, jadi setiap kali panen petani bisa mencapai ratusan kilo cabai. Sehingga dari hasil budidaya petani yang memuaskan banyak petani dari luar desa sering berkunjung melihat langsung sambil belajar teknik membudidayakan tanaman cabai. Tak hanya itu pihak dari provinsi dan juga kabupaten Koltim sudah datang meninjau lokasi penanam cabai. Mereka merespon baik keberhasilan petani kami.
Olehnya itu, dari hasil panen cabai yang terus meningkat dirinya telah mendatangkan para pembeli, sehingga petani tak ada keraguan lagi dalam mengembangkan tanaman cabai. " Pokoknya warga tinggal memanen saja karena pembelinya sudah siap " tutupnya.
Sementara itu, ketua TP PKK desa Lalosingi Hj Yuliana Usman Yunus mengapresiasi ibu PKK yang antusias membantu petani dalam mengembangkan tanaman cabai sehingga hasil panen terus meningkat. Apalagi saat ini petani melakukan panen secara terus menerus, karena petani melakukan proses tanam secara bertahap sehingga panen dapat dilakukan setiap saat. " Allhamdulillah kami panen secara sambung menyambung dan hasil panen kami tidak hanya dijual di wilayah Koltim saja, akan tetapi penjualan kami sampai kepulau Jawa dan Kalimantan. Dan kami tidak terpengaruh dengan harga yang tidak stabil yang penting harganya ada dipasaran, " singkatnya. (K9/b)