Len Industri Raih Pendapatan Rp 4,2 Triliun
KOLAKAPOS, Bandung--PT Len Industri sepanjang 2017 membukukan pendapatan yang telah diaudit sebesar Rp 4,253 triliun.
Jumlah tersebut lebih besar 79 persen dari tahun sebelumnya dengan laba Rp 61 miliar.
Laporan pendapatan perusahaan yang telah diaudit itu disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) NDHI di Kantor Pusat Len Bandung.
Deputi Bidang PISM, Fajar Hary Sampurno yang memimpin RUPS mengatakan kinerja perseroan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Tidak ada perusahaan yang merugi, bahkan Len, Dahana dan Pindad mampu memberikan dividen bagi pemegang saham.
“Dari pendapatan Len pada 2017 yang mencapai Rp 4,253 triliun, persentase terbesar berasal dari sektor transportasi perkeretaapian. Sementara untuk nilai aset, hingga saat ini total aset mencapai Rp 5,4 triliun. Kami juga menyiapkan dana investasi untuk ekspansi bisnis strategis 2018 sebesar Rp 545 miliar," ujar Direktur Utama PT Len Industri Zaky Gamal Yasin.
Pertumbuhan pendapatan, menurut Zaky, juga tercapai karena perseroan tetap berfokus menjalankan komitmen proyek strategis dan meningkatkan efisiensi di segala lini.
"Sehingga Len tetap dapat mencatatkan kenaikan pendapatan perseroan dan yang tak kalah penting adalah sinergi antar BUMN terutama BUMN Cluster NDHI (National Defense & Hightech Industry), PT Len Industri tergabung dalam cluster ini bersama lima perusahaan pelat merah lainnya yang dikelompokkan sebagai industri bidang pertahanan dan teknologi tinggi," jelas dia.
Adapun BUMN tersebut antara lain PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Industri Nuklir Indonesia dan PT Pindad.
Zaky menambahkan, secara umum kinerja operasional perusahaan juga membukukan pertumbuhan dan tahun lalu telah dilalui dengan cukup baik.
"2018 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Len," sebutnya.(jpnn)