Virus Campak Mulai Gerogoti Anak Sultra

  • Bagikan
Foto Bersama Saat Menekan Tombol Bahwa Pemprov, Pemkot dan Instansi Lainnya Bersinergi Melakukan Kampanye Imunisasi Campak, Terlihat Sekda Sultra Isma, Ketiga dari (Kanan), dan Plt Wali Kota Kendari Sulkarnain Kelima dari (Kiri). Kadamu/Kolaka Pos

 Sulkarnain: Anak Anak Harus Diimunisasi

KOLAKAPOS, Kendari -- Penyakit berbahaya yakni virus rubella atau biasa disebut campak mulai menyerang anak anak indonesia, tak terkecuali Kota Kendari. Unicev mencatat 30.000 sampai 40.000 anak anak meninggal karena serangan campak. Dalam artian setiap 20 menit anak indonesia meninggal karena campak. Untuk kota Kendari terdapat 59 kasus.

Beranjak dari itu Pemerintah Kota (Pemkot) bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sultra, Dinas Kesehatan maupun instansi lainnya untuk melakukan kampanye atau sosialisasi di masyarakat maupun di sekolah sekolah. Dengan demikian Pemkot Kendari bersama instansi terkait lainnya tak henti hentinya melakukan sosialisasi, agar anak anak melakukan imunisasi, dengan tujuan untuk mengurangi bahkan memutus penyakit campak tersebut.

Pemkot Kendari komitmen untuk mewujudkan program pemerintah, yakni memutus virus yang membahayakan anak anak bahkan yang mengakibatkan kematian. "Jangan terlalu percaya dengan mitos mitos negatif seperti imunisasi bisa mneyebabkan hal hal yang bisa mencelakai anak anak, karena sudah banyak bukti di Kota Kendari tercatat 44 positif campak, dan 15 orang lainnya positif Rubella. Jadi, saya sarankan lakukan imunisasi untuk menjaga masa depan anak anak kita," ucap Plt Wali Kota Kendari Sulkarnain saat memberikan sambutan pencanangan kampanye imunisasi measles rubella di SMP N 15 Kendari. Senin, (03/09).

Untuk menjawab kekhawatiran masyarakat lanjutnya, Pemkot Kendari tetap komitmen bahkan tidak berhenti akan selalu melakukan sosialisasi atau kampanye terkait bahaya campak tersebut. Dan terbukti hari ini, senin 03 September sudah 85 persen yang sudah melaksanakan imunisasi. "Komitmen dan kerja sama kita semua maka kegiatan kampanye dan pelaksanaan imunisasi ini terus berjalan sehingga benar benar tercapai target. Dan sebisa mungkin kita usahakan untuk bisa mencapai 100 persen," urainya.

Sehingga akibat dari Campak ini masih kata Sulkarnain, bisa dihindari dan bisa dipastikan anak anak bebas dari penyakit yang berbahaya. Dengan demikian anak anak generasi penerus bangsa bisa menjemput masa depannya dengan baik. "Kita usahakan kita cegah memang dari awal, supaya tidak terjadi. Dan aya mengajak kepada seluruh masyarakat lebih meningkatkan kerja sama untuk sama sama menyukseskan progrsm imunisasi ini," ujarnya.

Di tempat yang sama Ketua MUI Sultra Drs. H. Mursyidin mengaku, bahwa Vaksin MR sebagai obat campak belum memiliki sertifikat halal. Vaksin ini dibolehkan selama kepentingan darurat sambil menunggu vaksin lain untuk memperkecil angka penyakit campak tersebut. "Ketika kita dalam kondisi darurat tidak ada makanan sama sekali kecuali babi maka dibolehkan makan agar kita masih hidup," jelasnya singkat.

Sementara itu Kepala Sekolah Hj. Saemina, S.Pd., M.Pd sebagai tuan Rumah SMP 15 Kendari, dirinya merasa bangga dan termotivasi untuk pelaksanaan Vaksin rubella, bahkan dirinya juga tidak menyangka bahwa pemcanangan kampanye tersebut akan ditempatkan SMP 15. "Saya tersanjung yang kebetulan SMP 15 ini merupakan juara III peraih lomba sekolah sehat tingkat nasional," tutupnya. (P2/hen)

  • Bagikan