Kerjasama Indonesia dan Tiongkok akan Saling Menguntungkan
KOLAKAPOS, Kendari -- Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Surawahadi S.I.P, M.Si melakukan kunjungan kerja ke salah satu perusahaan terbesar yang ada di Sultra, PT.Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) Morosi Kabupaten Konawe.
Sesuai pantauan Kolaka Pos Surawahadi bersama rombongan tiba di kawasan kompleks industri pemurnian ore VDNI, langsung disambut baik oleh pimpinan dan Management perusahaan yang bergerak dibidang tambang itu.
Pimpinan PT VDNI Tony Zhou melalui penterjemahnya, Mr. Jeck mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kunjungan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di Morosi. Indonesia adalah tanah air kedua bagi dirinya dan sangat mencintai negara Indonesia. Ia yakin pembangunan pabrik smelter pemurnian ore PT VDNI di Morosi akan meningkatkan perekonomian negara Indonesia dan negara Tiongkok. "Saya yakin Kerjasama antar negara Indonesia dan Tiongkok akan saling menguntungkan kedua belah pihak," ungkapnya. Kamis, (13/09).
Komitmen perusahaan PT.VDNI lanjutnya, pihaknya selalu berupaya, bahwa 10 tahun mendatang kawasan industri Morosi akan berkembang menjadi perusahaan terbesar di Indonesia. "Mudah- mudahan pembuatan pabrik tersebut dapat berjalan dengan lancar," harapnya.
Sementara itu General Manager PT. VDNI, Rudi Rusmadi menjelaskan, perkembangan pembangunan smelter pemurnian ore PT. VDNI dan progres VDNI. Sampai saat ini sudah terbangun 8 (Delapan) pabrik pemurnian ore dari 15 pabrik yang akan di bangun dengan kapasitas produksi Feronikel sebesar 1 juta ton perhari. "Kami akan mengupayakan agar dalam waktu dekat ini bisa selesai dibangun 7 pabriknya lagi," urainya.
Ditempat yang sama Human Resource Development (HRD) VDNI Arys Nirwana menuturkan, bahwa saat ini tenaga kerja yang bekerja di VDNI kurang lebih 6000 orang. Untuk pekerja lokal mencapai 4471 sedangkan tenaga kerja asing (WNA) 991 orang. "Secara keseluruhan pekerja lokal mencapai 90 persen," paparnya.
Mayjen TNI Surawahadi, S.I.P, M.Si mengucapkan terima kasih atas penerimaan dari management perusahaan PT.VDNI. Maksud dan tujuannya ke kawasan industri untuk menepis issue yang berkembang selama ini, bahwa pihak VDNI enggan bahkan menilak kunjungan pejabat daerah masuk dalam perusahaan yang sudah berdiri selama 12 tahun ini. "Saya datang pertama kali adalah ingin mengecek secara langsung kebenaran issue yang berkembang di masyarakat bahwa di kawasan industri nikel yang dibangun (PT.VDNI), lebih banyak tenaga kerja asing (Tiongkok) yang digunakan dari pada tenaga kerja pribumi," ucapnya.
Menurutnya issue yang berkembang sudah menjadi issue nasional, ternyata hal itu tidak benar. Hal ini tidak boleh terjadi, karena salah satu tujuan kehadiran pihak keamanan di lingkungan perusahaan adalah untuk memberikan rasa aman bagi investor, sehingga perusahaan dapat melaksanakan pembangunan pabriknya sesuai dengan progres yang sudah direncanakan. "Saya sangat yakin keberhasilan pembangunan Smelter Pemurnian Ore PT.VDNI di Morosi, Konawe Sultra akan membangkitkan perekonomian daerah dan nasional," ungkapnya.
Dalam kunjungannya tersebut Mayjen TNI Surawahadi adalah untuk menangkal informasi yang berkembang luas di masyarakat juga sekaligus menanam pohon pelindung sebagai simbol PT VDNI merupakan perusahaan smelter yang ramah lingkungan. Kemudian Pangdam yang baru saja dilantik beberapa hari lalu diberikan kesempatan untuk meninjau langsung pabrik pemurnian ore secara dekat, proses pemurnian ore nikel menjadi feronikel. (P2/hen)