Mesin PLN Kantor Pelayanan Lalolae Ludes Terbakar

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Tirawuta -- Mesin listrik tenaga disel milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero cabang Kendari, ranting Kolaka dan kantor pelayanan Lalolae yang terletak di kelurahan Lalolae, kecamatan Lalolae hangus terbakar rata dengan tanah. Diketahui mesin listrik tersebut berjumlah sembilan unit ludes terbakar pada Sabtu dini hari (22/9/) sekitar pukul 03.00 Wita.

Belum diketahui persis penyebab kebakaran, namun dugaan sementara sumber api berasal dari percikan api dari salah satu mesin yang kemudian merambat ke mesin lainnya.

Api baru bisa padam beberapa jam kemudian setelah usai menghanguskan seluruh peralatan dan mesin PLN. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun tujuh unit mesin yang seringkali digunakan untuk menerangi wilayah kecamatan Lalolae, beserta dua mesin cadangan menjadi gosong, yang mengakibatkan seluruh mesin tidak bisa digunakan lagi.

Menurut pengakuan salah satu karyawan PLN Jufrianto, yang pada saat kejadian sedang menjaga mesin tersebut mengaku jika, dirinya sedang berada diruang kantor, tiba-tiba mendengar bunyi ledakan, yang sontak membuatnya kaget. Dimana ledakan pertama ledakan masih kecil namun setelah itu, menyusul ledakan berikutnya yang bertambah besar dan api dengan cepat membesar membakar semua mesin. " Sekitar pukul 3:00 tiba-tiba saya mendengar ada suara ledakan lalu saya keluar melihat mesin sudah mengeluarkan asap dan menyalah " ungkapnya saat ditemui media ini dilokasi kejadian.

Jufrianto berusaha untuk memadamkan namun dirinya tidak mampuh sebab pada saat kejadian dirinya hanya sendirian yang melakukan penjagaan, sebab rekannya tidak masuk. " Saya bertanggung jawab atas kejadian ini dan ini murni kebakaran " akuhnya.

Ditempat yang sama , kepala koordinator PLN Lalolae dan Mowewe Darmin, saat dikonfirmasi mengaku jika, terbakarnya 9 mesin akibat bencana, sebab sebelum dirinya meninggalkan mesin tersebut tidak ada tanda tanda kerusakan dan semua normal. Selain itu pihaknya belum bisa memastikan berapa kerugiannya, sebab pihak PLN masih menunggu pimpinan untuk memastikan berapa total kerugian akibat musibah ini. " Intinya ini adalah musibah tidak ada unsur kesengajaan ataupun kelalaian," singkatnya.

Sementara itu, Manager PLN Unit Kolaka Agus, mengatakan dari sembilan mesin tersebut, yang beroperasi selama ini tujuh unit. Lima unit aktif, dua unit stand by panas. Sedangkan dua unit lagi merupakan mesin cadangan.

“Dari sembilan unit mesin tersebut, masing-masing berkapasitas 40 ribu VA. Sedangkan total keseluruhan berkisar 340 ribu VA,” terang Agus.

Agus menambahkan, untuk menerangi warga di Kecamatan Lalolae pada malam hari, pihak PLN Ranting Lalolae bakal menyambung aliran listrik langsung dari PLN Ranting Kecamatan Mowewe. (M2/b)

  • Bagikan