Dony Gantung Diri, karena Gangguan Jiwa

  • Bagikan
Kompol Dr. Mauluddin Saat Menjelaskan Hasil Identifikasi Korban. FOTO: Kadamu/Kolaka Pos

KOLAKAPOS, Kendari -- Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kendari Kompol Dr. Mauluddin terhadap Mayat yang ditemukan di BTN Safira RW 002 Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia minggu malam 14 Oktober 2019, bahwa korban gantung diri akibat gangguan kepribadian dan kejiwaan.

Mauluddin menjelaskan, dari hasil pemeriksan di tempat kejadian pertama (TKP) dan Kamar Jenazah rumah sakit bhayangkara Kendari, bahwa ditubuh korban ditemukan bekas jeratan tali dilehernya, dan itu terjadi sewaktu masih hidup. Kemudian tidak ada tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. "Ini umumnya sesuai dengan kasus gantung diri," jelasnya saat press rilis di salah satu Warkop yang ada di Kota Kendari. Senin, (15/10).

Ia juga mengatakan, dari hasil identifikasi, pihaknya hanya berhasil merilis secara sekunder dari ciri ciri fisik, yakni ada kesesuaian bekas luka ditangan korban, tindik di telinga, rambut dan gigi. Kemudian ada kesesuain dengan pakaian korban sewaktu masih hidup. "Pakaiannya itu sesuai dengan ketika korban masih hidup dan mempostingnya di facebook," urainya.

Selain itu Mauluddin menuturkan, bahwa standar identifikasi mayat dari properti dan ciri ciri umum. Teridentifikasi secara sekunder atas nama Dony, umur 24 tahun, merupakan warga poasia, suku muna. "Kami tidak melakukan identifikasi secara primer, dalam hal ini sidik jari dan tes DNA, karena ditemukan banyak kemiripan pada korban," paparnya.

Ia menambahkan, saat ini korban sudah dibawah sama keluarga dan sudah dimakamkan. Meski sebelumnya Ibu korban sempat tidak percaya, bahwa korban adalah anaknya, namun setelah dijelaskan ciri ciri korban, hingga akhirnya diterima.

Untuk diketahui, korban ditemukan diatas pohon jambu mete dan tali masih terlilit dilehernya. Kemudian tubuh korban sudah mengering diduga korban meninggal kurang lebih dua bulan. Dan Dody merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara, dari pasangan La Medi dan Wa Mandi. (P2/hen)

  • Bagikan