KOLAKAPOS, Tirawuta -- Sikap tegas diambil Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga (Dikmudora) Koltim Ir Hj Surya Hutapea dalam menertibkan sejumlah guru malas di Kecamata Uluiwoi dan Ueesi. Langkah tegas ini adalah memberikan sanksi tegas mulai dari peringatan maupun sanksi berat lainnya baik bagi guru honorer maupun berstatus aparatur sipil negara (ASN) apaah itu guru biasa maupun kepala sekolah.
“Kami sudah dapat laporan dan kali ini kami turun langsung dilapangan mengeceknya. Hasilnya, memang ada beberapa guru baik berstatus ASN maupun tenaga honor malas melaksanakan tugas sebagai tenaga pengajar maupun kepala sekolah,” ungkap Kadis Dimudora saat menggelar tatap muka dengan seluruh guru dan kepala sekolah se-Kecamatan Uluiwoi Jumat (11/1) dan Kecamatan Ueesi Sabtu (12/1).
Dalam rapat ini, sejumlah guru dan kepala sekolah (KS) di Uluiwoi mendapat sanksi dan bukan saja sanksi merekapun mendapat teguran, karena jarang hadir di tempat bertugas, maupun saat rapat tersebut. Sedang di Kecamatan Ueesi hanya beberapa yang mendapat peringatan. “Jangan mentang-mentang ini daerah jauh baru seenaknya melaksanakan tugas. Bapak ibu guru sudah bersumpah dan berjanji untuk melaksanakan tugas dimanapun itu. Tapi karena malas mau tidak mau harus diberi sanksi,” tegasnya. Ia menyampaikan, pada 2018 lalu Dikmudora Koltim malah harus mengembalikan dana tunjangan guru daerah terpencil atau dacil satu Miliar lebih ke pemerintah pusat, karena data yang diberikan ke Kementerian tidak sinkron akibat ulah kemalasan sejumlah pengelola sekolah dalam hal ini guru dan kepala sekolah.
“Mau jadi apa anak-anak kita ini kalau tidak dididik dengan baik. Dididik baik saja terkadang masih bandel apalagi kalau gurunya malas mendidik,” keluhnya.
Dikatakan Surya Hutapea Pemda Koltim di bawah komando Drs H Tony Herbiansyah MSi sebagai bupati, sudah sangat besar memperhatikan dunia pendidikan. Berbagai fasilitas dan tunjangan baik ASN maupun non ASN sudah diberikan hanya dengan tujuan agar semangat mengajar lebih baik. Setelah rapat tersebut harapnya, guru dan kepala sekolah se-Koltim terkhusus di Uluwoi dan Ueesi ini, untuk bergerak 100 persen mengerahkan kemampuannya memberikan pendidikan maksimal kepada anak-anak calon penerus bangsa. “Kalau masih malas, yang ASN yang bermukim di Uluwoi dan Ueesi, kita kasih pindah di Tirawuta. Kalau tenaga honor kita kasih keluar saja dan kita rekrut yang mau dan rajin,” ancamnya.(M2/c/hen )