KOLAKAPOS, Kendari -- Direktorat jenderal penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag), saat ini sedang menjajaki agar asrama Haji di Kendari kedepannya menjadi embarkasi Jamaah Haji yang ada di Sulawesi Tenggara yang langsung diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saefudin saat ditemui setelah mengikuti Rapat kerja wilayahKantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2019 yang digelar di salah satu Hotel di Kota Kendari beberapa waktu lalu
" Mengapa harus dibuatkan embarkasi di Kendari, selain memudahkan Jamaah Haji di Kendari juga untuk seluruh Sulawesi Tenggara. Dimana, Jamaah Haji bisa langsung berangkat ke tanah suci tanpa harus melalui embarkasi yang Makassar," imbuhnya.
Lanjut Lukman Hakim, jadinya pihaknya akan melihat terlebih dahulu kemungkinannya seperti apa kedepannya. Apakah kota ini akan diketahui oleh masyarakat umat islam khususnya Sulawesi Tenggara sebagai tempat embarkasih. Dimana problem utama Jamaah Haji selama ini adalah di Mina, karena biasanya harus tinggal dua atau tiga hari di sana selama prosesi haji.
"Karena selama ini yang biasanya jadi problem saat berada di Mina, karena harus bermalam dua sampai dengan tiga hari. Apalagi di sana wilayahnya sangat terbatas, karena secara topografi batasan wilayah Mina tidak bisa lagi diperluas lagi untuk memingkatkan daya tampung untuk Jamaah Haji, dalam membuat tenda-tenda dan Toilet karena saat ini kondisinya amat sangat padat dimana hampir dua setengah juta umat muslim di dunia melakukan prosesi wukuf di Arafah yang berada di Mina," bebernya.
Sambungnya, Untuk di Mina itu padat sekali, jadi selama belum adanya penambahan pembangunan infrastruktur tenda, toilet yang ditingkatkan bangunan juga penambahan kuota malah justru akan berpotensi terjadinya kecelakaan dan musibah oleh banyaknya antrian yang serta berdesak-desakan.
"Jadi yang kita prioritaskan adalah meminta meyakinkan Saudi Arabia agar lebih memprioritaskan membangun Mina terlebih dahulu, karena yang lain sudah terbangun seperti Masjidil Haram sudah semakin luas Kota, Mekah sudah semakin banyak hotel hotel, Madinah juga begitu Masjid Nabawi Arafah juga luas dan cuma Mini yang masih sagat terbatas untuk peruntukan daya tampungnya,"jelasnya.
Jadi tambah Lukman Hakim, selama Mina belum tambah daya tampungnya, maka menambah kuota ini justru akan menimbulkan musibah dan tragedi kemanusiaan yang ada. Sehingga sampai saat ini, Pemerintah Saudi Arabia belum berani untuk memberikan tambahan kuota kepada negara manapun.
Diwaktu yang berbeda Gubernur Sulawsi Tenggara, H Ali Mazi SH mengatakan, untuk Embarkasi Jamaah Haji, mengenai lahannya masih tersedia dan yang terpenting saat ini komitmennya Menteri Agama (Lukman Hakim). Dimana menyampaikan sepulangnya dari Sulawesi Tenggara Ia akan melakukan rapat koordinasi dalam rangka mendapatkan persetujuan embarkasi.
"Mengenai adanya alokasi Embarkasi, itu ada anggarannya melalui APBN maupun APBD. Namun untuk APBD saja tidak ada persoalan dalam melakukan percepatan. Karena ini menyangkut PAD juga nantinya, dimana ketika yang datang Jamaah Haji untuk 17 Kabupaten/ Kota dalam melakukan perjalanan haji tentunya akan membawa keluarga. Sehingga akan berimbas pada penambahan PAD di Sulawesi Tenggara tanpa harus dikeluarkan lagi di Provinsi lain dalam hal ini Sulawesi Selatan," jelasnya.
Tambahnya, untuk lahan atau lokasi embarkasi Haji nanti kita lihat dimana letaknya yang terdekat dengan Bandara, sehingga tidak membuat macet.
" Untuk lahan Embarkasi nanti kita lihat, karena dimanapun tempatnya bagi saya yang terpenting nantinya kita tetap berdoa dimana niat baik dari Menteri Agama bisa direalisasikan dalam keputusan rapat nantinya," tandasnya. (hrn)