KOLAKAPOS, Kendari -- Sampah merupakan permasalahan yang ada dimanapun. Untuk itu pengelolaan sampah, tanggung jawab bukan milik pemerintah namun bersama. Hal itu diungkapkan Gubernur Sultra Ali Mazi saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di kabupaten Wakatobi Minggu (10/3).
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, Sultra terkenal dengan potensi sumber daya alam seperti pertanian, pertambangan, perikanan kelautan dan kepariwisataan.
Namun potensi ini apabila tidak diikuti dengan upaya pengendalian pemanfaatan dan pengendalian sampah yang baik akan merusak lingkungan. Olehnya itu pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, terintegrasi.
"Pengelolaan sampah, merupakan tanggung jawabnya bersama bukan milik pemerintah semata. Masyarakat secara menyeluruh menjadi sangat penting dalam setiap upaya pengelolaan sampah. Sehingga pelaksanaan pembangunan tidak hanya melihat sisi output fisik dan ekonomi semata," ujarnya.
Menurutnya, HPSN ini penting untuk mengingatkan terhadap bencana persampahan d Indonesia. Tepatnya di pembuangan sampah akhir di Leuwi Gajah pada 21 Februari 2005 lalu, yakni tragedi sampah.
Ia mengungkapkan, tragedi ini telah menelan korban jiwa dan kerugian materil sehingga menjadi dasar penetapan diperingati HPSN. Pemerintah pusat telah menetapkan tema HPSN kelola sampah untuk hidup bersih, sehat dan bernilai
"Tema ini menjadi tantangan bagi pwmerintah provinsi. Karena secara geografis Sultra terdiri 78 persen wilayah pesisir pntai fan laut. Dan 22 persen daratan. Dimna d beberapa daerah pusat perkotaan dan juga pusat pertmbuhan di wilayah pesisir dan kepulauan," paparnya.
Untuk itu ia berharap, agar peringatan puncak HPSN ini menjadi momen untuk menunjukkan kepedulian dalam mengelola sampah.
"Saya berharap agar peringatan puncak HSN menjadi momen bagi semua untuk menunjukkan kepedulian dalam mengelola sampah secara terentegritas," tandasnya. (Hrn)