KOLAKAPOS, Raha -- Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Muna menghentikan penjualan beras medium. Padahal beras medium yang dijual langsung ke warga ini merupakan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang di gagas Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pada 2018 dengan tujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas harga pangan khususnya beras.
Kepala Kansilog Muna, Sulamet mengatakan. Penghentian penjulan beras medium dilakukan akhir Mei lalu. "Diberhentikan dulu operasi pasar penjualan beras medium. Kita berhentikan di akhir Mei kemarin. Jadi di bulan Juni ini belum ada penjualan beras. Kecuali gula, minyak dan daging kerbau stoknya ada," ujarnya pada Kolaka Pos saat ditemui dikantornya, Rabu (12/6)
Menurutnya, beras medium yang dijual Kansilog Muna sangat diminati masyarakat. Sebab harga beras relatif lebih murah jika dibandingkan dengan harga beras medium di pasaran. Harga beras medium dijual Rp8500 perkilogram dan Rp127.500 per 15 kilogram. "Januari hingga Mei kemarin, beras habis terjual mencapai 700 ton. Alhamdulillah membantu masyarakat. Saat ini saja masyarakat masih banyak yang tanya. Tapi saya tidak bisa mengambil kesimpulan karena kita diperiksa sama BPK," katanya
Meskipun penjualan beras medium telah ditutup, Sulamet memastikan stok ketersediaan beras di gudang Kansilog Muna masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kalau stok beras di gudang banyak. Ful. Kurang lebih 2000 ton. Hanya penjualan kita dihentikan dulu hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kemarin saya di telepon sama Pimpinan untuk sementara waktu kita hentikan dulu. Jangan sampai kita keluarkan, kita lagi yang disalahkan. Jadi kita menunggu sampai ada keputusan untuk dijual kembali," tandasnya. (m1/c/hen)