KOLAKAPOS, Raha --Sekelompok mahasiswa dari kelurahan Wali, kecamatan Watopute, tergabung dalam barisan Milenial Militan Muna, menggelar demonstrasi di kantor Bupati Muna, Kamis (25/7). Tuntutannya adalah mendesak Bupati Muna LM Rusman Emba supaya segera merealisasikan janji-janjinya kepada masyarakat soal pemenuhan air bersih di kecamatan Watopute.
Orator lapangan Samsu Alam, dalam orasinya menyerukan kepada anggota peserta aksi supaya tidak takut terhadap intimidasi apapun. Sebab, pergerakan yang mereka lakukan tersebut merupakan jihat untuk kepentingan seluruh masyarakat kecamatan Watopute. "Jangan pernah takut, dipundak kalian ada ribuan masyarakat Watopute yang menjerit akibat krisis air bersih. Jadi kita ini sedang jihat. Tuhan bersama kita semua teman-teman. Maka jangan pernah takut," ucapnya.
Demonstran juga menuntut supaya Bupati Muna mencopot Direktur PDAM Muna Muhammad Nurhayat Fariki, karena mereka menilai Direktur tersebut tidak tegas dalam menyikapi dan menuntaskan proyek pengadaan air bersih di kecamatan Watopute. "Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, maka jangan salahkan kami turun kembali dengan massa yang lebih banyak dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," ancamnya. Bupati Muna saat menemui dan berdialog dengan demonstran mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai macam upaya konkret, guna mengatasi keluhan berkepanjangan masyarakat soal air bersih.
"Alhamdulillah, sebagian masyarakat kecamatan Watopute sudah merasakan air bersih sambungan langsung dari PDAM Muna. Kalau berbicara keseluruhan itu butuh waktu. Tapi kita sudah melakukan langkah-langkah. Memang dibeberapa tempat ada masalah di pompa airnya. Tapi itu sudah diambil tindakan. Semoga secepatnya dapat diselesaikan," ucapnya.
Menurutnya, anggaran yang terbatas menjadi salah satu penyebab lambannya mengatasi persoalan air bersih di kabupaten Muna. "Kita juga berharap menyelesaikan secepatnya, tetapi keterbatasan anggaran sehingga tidak maksimal. Kalau ada uang, kita bisa sulap semua ini dan semua teratasi. Tapi lagi-lagi soal anggaran," ketus Rusman.
Mantan anggota DPD RI ini bersyukur pada tahun ini kabupaten Muna keciprat bantuan anggaran sebesar Rp10 miliar dari pusat, untuk Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
"Alhamdulillah tahun ini kita dapat bantuan. Kemarin (Rabu 23 Juli 2019 di desa Pentiro kecamatan Napabalano, red) kita lakukan pembangunan SPAM.
Mudah-mudahan dengan kesepakatan saya dengan Kepala Balai di kecamatan Kontunaga itu sebesar Rp25miliar. Kalau Rp25miliar itu, air bisa mengalir ke desa Labaha kemudian bisa mengalir ke Watopute," tandasnya. (m1/b)