Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto : Tim Penyidik Polisi Kumpulkan Bukti Ungkap Pelaku Penembakan
KOLAKAPOS, Kendari--Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Iriyanto mengatakan tim penyidik
kepolisian masih mengumpulkan bukti untuk mengungkap pelaku
penembakan serangkaian aksi unjukrasa ribuan orang menolak revisi undang
undang yang mematik kontroversi publik. Korban penembakan orang tidak dikenal bukan hanya peserta unjukrasa
tetapi juga seorang ibu hamil yang sedang tertidur lelap di rumahnya Kamis
siang (26/9), kata Kapolda Iriyanto kepada wartawan di Kendari, Jumat.
Seorang ibu rumah tangga Putri (23) ikut menjadi sasaran penembakan orang
tidak dikenal saat tertidur lelap di rumahnya di Jalan Syeh Yusuf, Kecamatan
Mandonga, Kota Kendari pada Kamis (26/9) sekitar pukul 16:00 Wita.
Identifikasi sementara disebutkan bahwa peluru yang diangkat dari betis ibu
hamil berkaliber 9 milimeter.
Proyektil yang diangkat dari betis sebelah kanan ibu Putri menjadi barang
bukti uji balistik Mabes Polri," kata Kapolda Iriyanto didampingi Kabid Humas
AKBP Harry Goldenhart.
Rumah korban yang berkonstruksi permanen berjarak sekitar 2 kilometer dari
gedung DPRD Sultra yang menjadi konsentrasi pengamanan aksi unjukrasa
oleh aparat kepolisian
Kapolda Iriyanto menegaskan siapa pun yang cukup bukti melakukan
penembakan pasti diproses secara hukum.
Negara kita negara hukum maka siapa pun tidak ada yang kebal hukum.
Tidak pilih merk harus mempertanggungjawabkan pelanggaran hukum
menurut hukum yang berlaku," tegas Iriyanto.
Ia menambahkan personel yang ditugaskan mengamankan aksi unjukrasa di
gedung DPRD Sultra tidak dibekali peluru tajam dan peluru karet. Sebelum bertugas personel diperiksa. Sesuai SOP hanya melengkapi diri
dengan tameng, tongkat dan peluru gas air mata," ujarnya.
Sedangkan kendaraan taktis yang digunakan adalah water cannon" atau
meriam air dan mobil sound system pengurai massa (Raisa).
Aksi unjukrasa ribuan massa gabungan dari sejumlah perguruan tinggi serta
pelajar di Kota Kendari juga menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Peserta unjukrasa Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Halu Oleo (UHO) dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak
di dada sebelah kanan Kamis (26/9) sekitar pukul 15:30 Wita.
Sedangkan korban Muh Yusuf Kardawi (19) meninggal dunia setelah
menjalani operasi akibat luka serius di bagian kepala di RSUD Bahteramas
pada Jumat dini (27/9) sekitar 04:00 Wita.
Kabid Humas Polda Sultra Harry Goldenhart mengatakan situasi Kota
Kendari, Sultra pasca unjukrasa berdarah kondusif dan masyarakat
beraktivitas seperti biasa. Kepolisian meminta dukungan masyarakat untuk menyampaikan informasi
berkaitan pengungkapan pelaku penembakan maupun penganiayaan yang
menyebabkan jatuhnya korban jiwa, kata Harry. (p/hen)