KOLAKAPOS, Kendari -- Dampak kelangkaan dan mahalnya harga gula secara nasional, menyulitkan warga di sejumlah daerah untuk memperoleh kebutuhan rumah tangga, khususnya di 17 kabupaten kota yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menyikapi hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra, Rahman Rahim, menyoroti dan memberikan solusi kelangkaan dan mahalnya harga gula pasir di pasaran.
Anggota Komisi II itu menyampaikan, saat ini di Sultra mengalami kelangkaan gula pasir, sehingga harga gula pasir mencapai Rp 20.000 perkilo. "Persoalan seperti ini harus direspon cepat, karena akan berdampak pada ekonomi masyarakat," jelasnya melalui pesan Whatsappnya. Minggu, (15/03).
Untuk itu, pihaknya akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan memanggil dinas terkait untuk mengatasi persoalan tersebut. "Kami akan memanggil dinas-dinas terkait, untuk secepatnya mengatasi persoalan ini," paparnya.
Bersadarkan keterangan dinas disperindag Sultra, lanjut anggota DPRD dapil Konsel-Bombana itu, terkait kelangkaan gula pasir sudah menjadi isu nasional di semua daerah, sehingga mengalami hal yang sama. "Ada kelangkan stok suplay, dari pabriknya bahkan ada distributor sudah 6 bulan tidak menerima suplay," paparnya.
Rahman menegaskan, akan fokus dengan masalah tersebut agar tidak dibiarkan, karena akan berefek pada ekonomi masyarakat. "Kami akan berkoordinasi dengan Dinas terkait dan disampaikan di kementerian untuk mengatasi masalah ini," tutupnya. (P2/hen)