KOLAKAPOSNEWS.COM, Lasusua -- Perpustakaan Kolaka Utara saat ini terus berbenah bukan hanya untuk meningkatkan minat baca di Bumi Patowonua, namun berbenah untuk menjadi perpustakaan terbaik tingkat nasional. Untuk mendukung hal itu, selama empat hari Perpustakaan nasional melakukan dokumentasi dampak transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dimana wilayah otoritas Nurrahman Umar mewakili Sultra untuk dokumentasi kegiatan perpustakaan.
Mulai 17 September hingga 20 September, tim Perpustakaan Nasional yang terdiri dari Faisal Karim, Yudi Priadi dan Virangga, melakukan dokumentasi dampak transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dan saat ini dampak transformasi perpustakaan yang menjadi andalan Kolut, yakni berupa minuman yang disebut Gujames (gula, jahe, gula merah dan serai) yang merupakan kerjasama antara Dinas Pertanian dan Pendidikan dalam bentuk bahan baku dan packingan.
Wakil Bupati Kolaka Utara Abbas menuturkan, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah menerbitkan Peraturan Bupati nomor 26 tahun 2020, tentang transformasi sosial berbasis inklusi sosial. ”Kami berharap akan terbangun sinergi program yang konstruktif, bermartabat dan bertanggung jawab untuk mewujudkan Kolaka Utara menjadi kabupaten yang madani di Sulawesi Tenggara," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Kolut Samsuridjal menyatakan, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di perpustakaan daerah Kolut, bertujuan untuk menjadikan perpustakaan daerah sebagai pusat informasi dan edukasi bagi masyarakat Kolut.
“Perpustakaan Kolaka Utara juga menjalin advokasi dan sinergi dengan beberapa instansi di pemerintahan daerah Kolaka Utara. Salah satunya dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kolaka Utara, dalam penyediaan jahe merah sebagai salah satu bahan utama Gujames dan dinas Pendidikan dan Kebudayaan yaitu dalam bentuk kemasan,” jelasnya. (cr2/b)