Tak Ada Kubu-kubuan, USN Harus BISA

  • Bagikan
DR. H. NUR IHSAN HL, S.Pd., M.Hum
Proses pemilihan rektor Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka telah usai. Dr. Nur Ihsan HL, M.Hum terpilih secara demokratis sebagai Rektor USN periode 2022-2026, mengungguli Prof. Ruslin Hadanu. Apa saja yang akan dilakukan Dr.Nur Ihsan kedepannya? Berikut petikan wawancaranya bersama Pimred Kolaka Pos, Eko M Junus. Pak doktor, bagaimana perasaan bapak melihat Pilrek USN? Saya senang dan puas karena proses pemilihan sudah berjalan dengan demokratis. Walaupun tahapan itu panjang, karena dimulai dari Januari. Kemudian dilakukan perpanjangan karena tidak memenuhi syarat, ada juga kontroversi mengenai syarat manajerial calon. Tapi Alhamdulillah prosesnya tetap berjalan karena selalu berkoordinasi dengan Kementerian sehingga setiap ada masalah yang menjadi kontroversi itu bisa diselesaikan. Secara pribadi dan kelembagaan kita bersyukur, sekarang Alhamdulillah proses pemilihan Rektor telah selesai dan berlangsung dengan sangat demokratis. Kalau bisa flashback sedikit, apa sih yang melatarbelakangi bapak maju di Pilrek? Sebenarnya saya tipikal orang yang tidak terlalu menggebu-gebu terhadap sesuatu. Tapi memang karena syarat untuk dimulainya pemilihan rektor itu kan minimal empat orang. Nah yang memenuhi syarat secara internal USN itu hanya Prof. Ruslin dan saya sendiri, sehingga mau tidak mau, kita harus maju dan harus ada calon dari luar (USN). Lagipula, kebetulan saya memenuhi syarat. Lantas, apa yang mendorong dari sekedar "memenuhi syarat" menjadi calon rektor itu, menjadi keinginan yang kuat? Memang USN ini sejarahnya saya tahu dari awal dan apa yang mesti dilakukan hari ini. Saat sesi wawancara oleh kementerian ada sesi wawancara pendalaman, saya sampaikan juga bahwa sesungguhnya USN hari ini sudah sudah melangkah jauh. Tapi tentu masih ada beberapa catatan-catatan penting yang bisa dijadikan alasan untuk perbaikan. Seperti apa itu pak? Kita secara keseluruhan itu akreditasnya kita masih di level B dan C. Sehingga kekurangan-kekurangan itulah yang saya coba lihat bahwa ini harus kita lakukan perbaikan untuk area itu. Misalnya dari sisi SDM, rata-rata dosen kita itu levelnya masih S2, kemudian percepatan jabatan fungsional ini juga menjadi item yang sangat penting dalam untuk akreditasi kita. Berarti masih ada celah yang memungkinkan untuk membuat USN lebih baik lagi? Tentu semangatnya ingin melakukan perbaikan. Karena visi misi USN itu masuk nominasi perguruan tinggi di ASEAN pada tahun 2039, artinya masuk dalam persaingan untuk menjadi 10 perguruan tinggi terbaik di ASEAN. Bapak sudah punya gambaran strategi yang cepat untuk mencapai itu? Untuk menuju visi misi itu, sebenarnya harus dibuatkan roadmap untuk mencapainya, tidak bisa dicapai dalam waktu satu bulan, tidak bisa juga dalam waktu singkat. Butuh waktu tahun ke tahun sehingga apa yang bisa kita benahi itu terukur. Misalnya tahun ini kita kirim 20 dosen untuk studi S3 di luar negeri maupun dalam negeri, itu kita bantu tapi harus ke perguruan tinggi ternama. Kemudian pada item kemahasiswaan, juga itu yang harus kita dorong ke depan adalah kesejahteraan mahasiswa. Maksud kesejahteraan manusia itu seperti apa? Kesejahteraan mahasiswa itu seperti ini, kita harus support organisasi kemahasiswaan, kita berdayakan UKM-UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) olahraga, itu kita coba. Olahraga yang potensial kita dorong di level nasional. Itu poinnya tinggi dan dimasukkan ke akreditasi. Jadi, itu semua adalah langkah strategis bapak ketika memimpin USN? Begini, kenapa itu jadi prioritas? karena itu poinnya tinggi untuk akreditasi kampus. Misalnya PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa), inikan ada kompetisi nasional, kalau bisa menangkan misanya 10 paket dalam satu tahun, itu sudah luar biasa, selama inikan (USN mendapatkan) hanya satu atau dua, jadi ini memang butuh pendampingan. Jadi ada dosen yang bersertifikat yang bisa melakukan pendampingan itu sehingga kewirausahaan bisa berjalan. Nah itukan pintu awal untuk mahasiswa bisa sejahtera. Kesejahteraan tidak hanya dalam bentuk pemberian beasiswa. Ketersediaan sarana, kesempatan untuk berkompetisi, kan itu bagian dari kesejahteraan mahasiswa. Lalu, apa program bapak dalam 100 hari kedepan yang jadi prioritas? Jadi inikan kompetisi (Pilrek) sudah selesai. Tentu bagaimana kami cooling down, tidak ada lagi kubu-kubuan. Tentu pertama kita akan rapat koordinasi dulu kemudian melihat kembali mana yang proritas untuk kita lakukan. Kemudian, bulan Juli ini sudah mulai studi lanjut, itu saya akan koordinasikan dulu, setiap program studi berapa orang yang bersedia atau mau berangkat sekolah dulu. Itu yang pertama. Yang kedua, kolaborasi pemerintahan, dunia usaha dan NGO, itu perlu. Pak, terkait Pilrek lagi, apakah nantinya akan ada yang tidak saling enak begitu di USN? Hah? tidak enak bagaimana? Jadi begini, sebuah kontestasi pasti menghasilkan kalah dan menang. Semangat saya berdua (Dr. Nur Ihsan dan Prof. Ruslin Hadanu), sama-sama ingin mewujudkan visi misi yang telah ditetapkan Dr. Azhari (Rektor USN). Visi misi ini sebenarnya sangat luar biasa bagus. Cuma memang, kita perlu komitmen yang lebih tinggi dan fokus kesitu. Apa yang menjadi IKU (indikator Kinerja Utama) ini harus dicapai dalam setiap tahunnya. Kita fokusnya kesitu. Misalnya bagaimana percepatan masa studi mahasiswa. Di dalam IKU itu harus dicapai 40 persen itu rata-rata masa studi 4 tahun ke bawah. Sementara rata di USN ini 4 tahun 8 bulan. Sehingga untuk mencapai poin itu, perlu ada sinkronisasi kira-kira di mata kuliah mana yang bisa jalan beriringan dan mana yang tidak bisa.Perlu diingat, target kampus merdeka belajar itu, 3 semester mahasiswa itu harus belajar diluar program studinya, bisa di prodi lain, bisa juga di kampus lain. Nah ini harus diacapai. Nanti kita buat blok-bloknya. Misalnya KKN, ini sudah bisa KKN sambil ada mata kuliah lain, digenapkan 20 SKS. Sehingga tips untuk mencapai 4 tahun masa studi itu peluangnya besar. Kemudian produktifitas dosen dalam riset dan pengabdian. Tidak cukup hanya daya dorong tapi ada juga daya pancing, supya dosen mau melakukan tridharmanya dengan baik. Jadi, dosen ini harus diupdate terus, kemudian harus melakukan kegiatan diluar untuk mengupdate terus kemampuannya. Trus, apa harapan dan pesan bapak kepada seluruh civitas akademika USN? Hari ini pemilihan rektor sudah selesai. Saya sampaikan ke teman-teman, kita semua, saya juga sudah disampaikan pengarahan oleh pak Dr. Azhari yang telah menakhodai kampus ini selama 18 tahun. saya telah mendampingi beliau selama 18 tahun. Seharusnya, perbedaan sudah tidak ada lagi, friksi sudah tidak ada lagi. semuanya semangat USN ini kampus perjuangan. Jadi memang penuh perjuangan kampus ini bisa diantar pak Azhari. Saya punya visi, kedepan USN harus BISA. Kita harus sudah melangkah dari visi USN pasti bisa. BISA itu merupakan visi kami terhadap USN yakni Berkarakter, Inovatif-imajiner, Sinergi dan Adaptif. Berkarakter bermakna USN menghasilkan insan cendekia yang memiliki karakter mulia, Inovatif-imajiner bermakna USN mencipakan dan melahirkan kebaruan yang berkelanjutan, Sinergi bermakna USN menjalin kerjasama atau kolaborasi harmonis dengan pemangku kepentingan, Adaptif bermakna USN menyesuaikan diri terhadap setiap perkembangan dan perubahan. (*)
  • Bagikan