Dosen Bahasa Inggris USN Hadirkan Taman Baca di Wolo

  • Bagikan
KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka - Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka terus menggenjot minat baca masyarakat melalui gerakan literasi. Teranyar, dosen di Kampus Merah Marun itu, menghadirkan Taman Baca untuk anak-anak usia sekolah di Dusun Labuan Bajo, Kelurahan Wolo, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka. Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Bahasa Inggris USN, Rohima Nur Aziza mengatakan rendahnya minat baca anak usia sekolah menjadi faktor penyebab masih rendahnya kualitas pendidikan. Lingkungan merupakan salah faktor penting dalam perkembangan anak, karena secara tidak langsung lingkungan sekitar membentuk kebiasaan anak. "Lingkungan keluarga misalnya, lingkungan ini adalah yang paling dekat dengan anak. Jika lingkungan keluarga membudayakan membaca, dan memiliki perencanaan tertentu dalam membeli buku bersama anak, maka bisa dipastikan si anak juga suka membaca. Akan tetapi bagi masyarakat kita, apalagi yang masih hidup di daerah pelosok yang belum baik akses untuk membaca, seperti tersedianya perpustakaan atau taman bacaan, toko buku dan semacamnya, sehingga minat membaca khususnya pada anak-anak begitu sangat rendah," jelas Rohima. Rohima menambahkan, hadirnya Taman Baca di Labuan Bajo diharapkan dapat menjadi poros pendidikan non formal masyarakat. Tidak hanya mengajarkan membaca,menulis dan berhitung, namun mampu menjadi solusi untuk mengatasi rendahnya pengetahuan dan minat baca masyarakat di wilayah sekitarnya. "Taman baca masyarakat ini rencananya akan dikembangkan menjadi kampung literasi, agar masyarakatnya bisa memiliki enam kecakapan literasi, yakni literasi baca dan tulis, literasi berhitung, literasi teknologi, informasi dan komunikasi," katanya. Taman baca merupakan solusi dari tim PKM USN untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak pesisir suku Bajo. Meskipun sederhana, Taman Baca bisa digunakan untuk berliterasi dan numerasi, kemudian mensuplai buku-buku bacaan berbasis teknologi, berupa augmented reality khususnya buku bacaan bahasa Inggris. Tim PKM juga melakukan penyuluhan pada orang tua agar ikut memotivasi anak untuk rajin membaca, serta mengadakan lomba rutin tiap bulan agar anak-anak dapat termotivasi untuk selalu mengunjungi taman baca. "Dengan solusi tersebut, maka target yang diharapkan tercapai yaitu anak-anak pesisir suku Bajo memiliki minat baca yang tinggi untuk menyokong pendidikan mereka dimasa yang akan datang," harapnya. Selain itu, tim PKM juga mendorong peningkatan minat literasi anak-anak dengan buku bacaan berbasis teknologi augmented reality. "Augmented reality merupakan sebuah teknologi terobosan di bidang teknologi multimedia, dimana memanfaatkan objek 3D, terangkat seolah-olah tampak seperti nyata," ujarnya. Lebih lanjut Rohima menjelaskan, pengabdian ini difokuskan agar kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan budaya literasi, untuk tumbuh di kalangan anak-anak pesisir Labuan Bajo. Dimana ada sebagian kecil dari mereka yang saat ini sedang menempuh pendidikan formal, mulai dari tingkat SD hingga ke SMA. "Fokus ini sejalan dengan inisiasi Gerakan Gemar Literasi yang dirintis atas prakarsa Jeck Akbar, yang berasal dari dusun Labuan Bajo yang juga adalah alumni USN. Ini bertujuan untuk menekan angka buta huruf yang sangat tinggi di daerahnya. Untuk itu diperlukan upaya pendampingan, yang berkesinambungan dari pengabdian ini agar budaya literasi masyarakat Dusun Labuan Bajo, terus tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga mengalami perkembangan pesat dari waktu ke waktu," pungkasnya. (p1)
  • Bagikan